Hut HSU ke 69, Pemkab HSU Gunakan Motif Sasirangan dan Ayaman Purun
Amuntai, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) gunakan motif kain sasirangan “Nyiur Di Pulau Sambujur dan Anyaman Purun” sebagai seragam resmi pada peringatan Hari Jadi Kabupaten HSU ke-69 yang bertepatan pada 1 Mei 2021.
Pada peringatan hari jadi Kabupaten HSU ke-69 yang diselenggarakan secara virtual, yang dihadiri Bupati HSU, Wakil Bupati HSU, Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Ketua DPRD HSU, Sekretaris Daerah, Ketua TP PKK HSU serta unsur Forkopimda.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) HSU Hj. Anisah Rasyidah Wahid, Rabu (5/5/2021) menjelaskan, setiap memperingati Hari jadi Kabupaten Pemkab HSU menggunakan kain sasirangan dengan desain motif berbeda setiap tahunnya.
Adapun motif sasirangan dalam pelaksanaan hari jadi HSU ini adalah sasirangan nyiur di pulau sambujur dan anyaman purun, motif tersebut hasil karya Usaha Kecil Menengah (UKM) ECOmel Sasirangan, Desa Telaga Sari, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten HSU.
“Alhamdulillah pada peringatan hari jadi HSU yang ke-69 ini kita memakai seragam sasirangan karya anak daerah atau pengrajin yang ada di HSU, tujuan digunakannya sasirangan ini agar kita mempunyai pengrajin yang handal, serta agar meningkatkan perekonomian dan memberdayakan masyarakat disekitar HSU,” ujarnya.
Dengan menggunakan produk pengrajin daerah, sekaligus menyemangati para pelaku UKM untuk mengembangkan usaha dan kreativitas. Juga sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya mereka, mempromosikan produk sasirangan HSU dengan kreasi motif barunya, dan sudah seharusnya kita bangga akan produk kerajinan yang dimiliki.
“Kedepannya semoga hasil karya asli anak daerah ini bisa selalu bekerja sama dan menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas dan bermutu, serta masyarakat harus bangga dan mengapresiasinya dalam bentuk membeli produk atau kerajinan asli buatan HSU,” harap anisah.
Sementara itu pemilik UKM ECOmel Sasirangan, Zainal Fuad menyatakan bersyukur atas dipilihnya produk karya UKM miliknya.
“Ini suatu kehormatan bagi kami, dimana desain motif yang kami buat digunakan untuk seragam resmi HUT HSU ke 69, dan ini wujud nyata pemerintah dalam pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui kerajinan seperti ini,” katanya.
Mengenai penggunaan motif Nyiur Di Pulau Sambujur dan Anyaman Purun, pemilik UKM yang berhasil menjadi juara 1 dalam ajang pencarian Duta Ekowisata Nasional Tahun 2020 yang berlangsung di Denpasar Bali ini mengaku terinspirasi dari motif Pohon nyiur (Kelapa) yang ada di Pulau Sambujur Kecamatan Paminggir serta kerajinan dari Anyaman Purun.
“Motif ini didesain khusus sebagai wujud kepedulian masyarakat dan Pemkab HSU terhadap lingkungan hidup. Untuk folosofi pohon nyiur dimana pohon nyiur ini banyak manfaat dari akar, batang, daun hingga buah, dengan peringatan hari jadi HSU yang ke-69 ini diharapkan mampu memberi manfaat dari berbagai aspek tidak cuma untuk dirinya namun untuk orang lain dan daerah, sedangkan untuk makna anyaman purun ini adalah bentuk kebanggan kita terhadap kerajinan purun yang melanglang buana hingga kancah internasional,” kata Fuad.
Adapun pemilihan warna yang berasal dari berbagai bahan pewarna alami ini, untuk warna kuning merupakan warna khas adat suku Banjar, warna hijau yang melambangkan kesuburan yang diharapkan setelah pandemi covid-19 HSU bisa bangkit kembali, warna hitam yang menggambarkan air rawa yang memiliki makna letak geografis HSU yang didominasi rawa.
Fai/IB