infobanua.co.id
Beranda HULU SUNGAI UTARA Upaya Pengendalian Gulma Putri Malu Raksasa Di Kabupaten Hulu Sungai Utara Bappedalitbang HSU adakan Focus Group Discussion (FGD)

Upaya Pengendalian Gulma Putri Malu Raksasa Di Kabupaten Hulu Sungai Utara Bappedalitbang HSU adakan Focus Group Discussion (FGD)

Amuntai, infobanua.co.id – Dalam upaya peningkatan produksi pertanian di Hulu Sungai Utara dalam beberapa tahun terakhir cukup terkendala karena adanya gangguan gulma susupan gunung (Neptunia lutea). Guna mencari solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi agar nantinya dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan lebak yang cukup luas di Kabupaten Hulu Sungai Utara dirasa perlu diadakan Forum Group Discussion (FGD) untuk meminta masukan-masukan dari beberapa Dinas ataupun pihak-pihak terkait.

Maka dari itu Bappedalirbang Kab.HSU bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab.HSU untuk mengadakan Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal,18 Agustus 2022 bertempat di Ruang rapat Gedung Arsip Lantai II Amuntai yang dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Kab.HSU beserta anggota,Kepala Bappeda Prov.Kalsel,Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov.Kalsel,Kepala Dinas Pertanian dan TPH Prov.Kalsel,Kepala BPTP Prov.Kalsel,Kepala Balittra Banjarbaru,Dekan Fakultas Pertanian Unlam,Asisten I,Asisten III Setda HSU’Kepala Dinas terkait lainnya serta para camat san undangan lainnya.

Dalam sambutannya Kepala Bappesalitbang Kab.HSU yang juga selaku Plt.Asisten III Setda HSU, H.M.Haridi, SP, MP menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yg telah berhadir dalam Forum Group Discussion (FGD) untuk dapat memberikan masukan dan saran pemecahan dalam permasalahan gangguan gulma susupan gunung yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara sehingga nantinya lahan ini dapat dioptimalkan serta dimanfaatkan kembali oleh para petani baik sebagai bercocok tanam padi,perikanan maupun peternakan yang dapat membantu perekonomian masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara Masrai Syawfajar Nejar,SP, MP dalam paparannya menyampaikan beberapa kendala serta upaya yang telah mereka lakukan untuk mengatasi gulma putri malu raksasa (Mimosa Pigra L) / Susupan Gunung.Adapun kendala yang dihadapi lahan persawahan lambat kering / surut selain itu juga sering mengalami kebanjiran kiriman dari kabupaten Tabalong dan Balangan juga semakin cepat dan masifnya pertumbuhan Gilma Putri Malu Raksasa/Susupan gunung sehingga mempersulit petani dalam melakukan usaha pertanian.

Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian Kab.HSU dalam pengendalian gulma putri malu raksasa ini dengan melakukan penyemprotan manual,penggunaan exavator ampibi untuk membersihkan gulma putri malu /susupan gunung, menggunakan kapal penghancur susupan gunung yang dibuat oleh masyatakat,Penyemprotan gulma susupan gunung menggunakan Drone.

Dikesempatan ini Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman dalam sambutannya mengatakan menyambut baik atas dilaksanakannya Forum Group Discussion (FGD) ini karena disini kita telah menghadirkan para pakar dibidangnya masing-masing untuk saling memberikan masukan pemikiran ataupun pendapat mereka sesuai dengan keahliannya,menurut syamsir Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan akan siap membantu dalam upaya pengendalian gulma putri malu.

Menurutnya masalah ini bukan hanya dari Dinas Pertanian Kab.HSU saja yang mengatasinya mari kita bersama-sama DPRD juga dinas instansi terkait lainnya sehingga permasalahan yang mengganggu atau mempersulit petani dalam usaha pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Utara dapat teratasi bersama.

Syamsir juga mengatakan, pihak provinsi siap untuk menyediakan exavator tanpa sewa akan tetapi pihak kabupaten menyediakan BBM dan operator exavatornya,oleh karena itu menurut syamsir kita perlu memerlukan dana dalam kegiatan ini,beliau berharap kepada anggota DPRD Kab.HSU yang berhadir khususnya ketua dan anggota komisi II agar dapat membantu mengawal dalam hal ini.

Menurut Kepala Dinas Pertanian TPH Prov.Kalsel didalam persiapan kita sebagai penyangga IKN Kabupaten Hulu Sungai Utara yang jaraknya tidak terlalu jauh nantinya akan bisa menjadi penopang dalam pertanian khususnya dalam ketahanan pangan ketersediaan beras.

Disampaikan pula saran pemecahan masalah oleh Peneliti Remediasi dan Mikrobiologi Lahan Rawa Balittra Banjarbaru Prof.Dr.Ir Mukhlis, M.S. yaitu untuk jangka pendek ;
1.Melakukan pengendalian mekanisme dengan cara memangkas dan melepaskan peredaran dari media tanah/air.
2.Melakukan penyemprotan dengan herbisida kimia diikuti dan dilanjutkan dengan penyemprotan biomassa gulma yang telah mati.
3.Segera memanfaatkan lahan telah bersih seperti peliharaan ikan dan ternak.
Adapun Alternatif Solusi.
1.Pemanfaatan Gulma Susupan ;
#Obat Hetbal : tinggi antioksidan,obat kuat alami,mengatasi diare,menyembuhkan gatal dan luka,mengurangi rambut rontok,menyembuhkan wasir,diabetes,darah tinggi,sakit perut,cacingan,payu dara kendor.
#Pestisida Alami :mengandung alkaloid,flavonoid,asam amino non-protein,tanin,sterol,terpenoid,sehingga dapat dibuat herbisida,insektisida,dan fungisida.

Junaidi,S.Sos selaku Ketua Komisi II DPRD Kab.HSU dikesempatan ini juga menyampaikan bahwa DPRD HSU menyambut baik atas dilaksanakan kegiatan ini juga menekankan bahwa kegiatan ini jangan sampai terhenti disini saja tidak ada tindak lanjutnya dan kita harus secepatnya melaksakan pengendalian ini bersama-sama dan mereka siap mengawal di DPRD Kab.HSU dalam permasalahan anggaran nantinya senada di sampaikan juga oleh anggota DPRD Teddy Suryana dari partai PDI.

Perjuangan bahwa masyarakat saat ini mendesak untuk secepatnya mengatasi masalah gulma putri malu ini karna dikatakannya setiap ada kegiatan reses anggota DPRD turun kemasyarakat yang dibicarakan masyatakat selalu masalah gulma putri malu karna itu kita harus secepatnya mengatasi permasalahan ini.

Fai/IB

Bagikan:

Iklan