RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Berharap BLS Bisa Masuk Kurikulum Pendidikan
Blitar, Infobanua.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, jalan Kalimantan, Kota Blitar, berharap materi Basic Live Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar, dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dengan didukung oleh APBD Kota Blitar.
Ketua DPK PPNI RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Aris Totok Rudianto, mengatakan, berdasarkan pengamatannya sejauh ini beberapa negara telah memasukkan materi Bantuan Hidup Dasar ke dalam kurikulum pendidikan, dan hal tersebut bisa diadopsi di Kota Blitar.
Karena Materi Bantuan Hidup Dasar, memiliki peran penting untuk memberikan pertolongan awal kepada seseorang yang secara tiba-tiba terjatuh karena penyakit jantung.
Untuk itu pihaknya berharap, agar Pemkot Blitar melalui APBD bisa memberikan porsi untuk Bantuan Hidup Dasar di kurikulum satuan pendidikan atau sekolah.
“Kami sebenarnya sudah lama siap untuk memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar terhadap warga masyarakat luas,” kata Ketua DPK PPNI RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Aris Totok Rudianto, Kamis 09-12-2021.
Menurut Aris, apa yang dia ketahui tersebut kalau di luar negeri sudah masuk ke kurikulum pendidikan ekstra.
Kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah, bahkan di luar negeri, anak SD sudah mendapatkan ekstra ini, bukan ekstra lagi tapi kurikulum pendidikan muatan lokal.
“Jadi ada pelajaran Bantuan Hidup Dasar ini pada kurikulum pedidikan di sekolah,” jlentrehnya.
Lebih dalam Aris menuturkan, bila berkenan Pemkot Blitar, khususnya pada warga masyarakat, ada anggaran APBD, sebagaimana jorgan Pemkot Blitar, APBD untuk Rakyat
“APBD untuk Rakyat ini kalau bisa ada anggaran guna mencerdaskan warga masyarakat Kota Blitar dengan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang tentunya dibiayai oleh APBD,” terangnya.
Selanjutnya Aris menerangkan, demi mewujudkan harapan tersebut, secara teknis pihaknya telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, untuk mendukung materi Bantuan Hidup Dasar di kurikulum pendidikan.
Untuk SDM sudah ada beberapa persyaratan. Dimana pihaknya telah mempunyai SDM yang sudah punya pelatihan Training of Course (TOC), yang merupakan kepanitiaan, ada Master of Training pengendalinya, juga ada Trainer of Training (TOT).
Jadi persyaratan untuk membuat Diklat dalam memfasilitasi sudah ada.
Substansi Bantuan Hidup Dasar (BLS) adalah bagaimana kesigapan seseorang itu muncul bilamana mendapati orang yang tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri serta membutuhkan pertolongan untuk diselamatkan dengan segera.
“Intinya bantuan hidup dasar itu tujuannya untuk membuat orang yang tiba-tiba jatuh, tiba-tiba pingsan, tiba-tiba tidak sadar bisa kita selamatkan, itu tujuan utama,” pungkasnya. (Eko.B).