Categories: HULU SUNGAI UTARA

Kue Tradisional Masih Diminati

Amuntai, infobanua.co.id – Di tengah maraknya aneka makanan modern, beberapa makanan tradisional semakin sulit ditemukan di pasaran. Perubahan gaya hidup manusia yang sekarang lebih memilih makanan instan, menjadikan para pembuat makanan tradisional beralih untuk membuat makanan-makanan modern sesuai tuntutan zaman, sehingga makanan tradisional mulai ditinggalkan. Padahal makanan tradisional merupakan salah satu ciri khas suatu daerah yang perlu dilestarikan, Rabu (23/2/2022).

Fenomena tersebut ternyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan pun, beberapa kue-kue tradisional kini semakin langka. Seperti kue ‘pais sagu’, salah satu kue khas daerah ini sangat sulit ditemukan.

Istilah ‘pais’ berasal dari bahasa Banjar yang artinya dibungkus dengan daun pisang, berbahan utama sagu, sehingga disebut pais sagu. Adonannya biasanya ditambahkan pisang yang telah dipotong-potong kecil. Kue ini biasanya dimakan dengan ditambahkan larutan gula aren dan parutan kelapa. Rasanya sangat lezat. Sekali coba, sering membuat orang ketagihan.

Salah satu pedagang kue pais sagu yang bisa ditemukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berada di kecamatan Banjang, sekitar 7 km dari pusat kota Amuntai. Pedagang kue pais sagu ini biasa dipanggil ‘Mama Adaw’ yang telah menggeluti usahanya sejak 25 tahun yang lalu.

“Dagangan ini sudah saya geluti kurang lebih dari 25 tahun yang lalu, bukanya setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga waktu yang tidak ditentukan, sesuai banyaknya permintaan”, ucapnya.

Ia juga mengakui para pembeli biasanya datang dari berbagai daerah, bahkan tidak sedikit masyarakat yang berasal dari Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Balangan dan Tabalong yang rela datang ke warungnya hanya untuk memborong pais sagu.

“Selama masih banyak peminatnya, saya akan tetap berdagang kue tradisional ini. Apalagi ini merupakan usaha turun temurun yang sudah berjalan puluhan tahun,” tambahnya.

Selain pais sagu, Mama Adaw juga menyediakan kue tradisional yaitu lupis, apam dan cincin telipuk.

Fai/IB

admin

Recent Posts

PPAPD 2024 di Kotabaru Resmi Ditutup, Asisten Perekonomian Apresiasi Partisipasi Pemuda

KOTABARU, infobanua.co.id - Pertukaran pemuda antar provinsi dan daerah (PPAPD) tahun 2024 yang diadakan oleh kemenpora…

8 jam ago

XL Axiata Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sukabumi dan Cianjur

Selain bantuan kebutuhan pokok, XL Axiata juga memberikan dukungan layanan komunikasi bagi para korban dan…

9 jam ago

Pelni Siapkan Armada Tambahan untuk Arus Nataru 2024-2025 di Pelabuhan Nunukan

Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…

11 jam ago

Seni Pertunjukan Minangkabau: Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu

Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…

11 jam ago

Pj Wali Kota Tegal Buka Musda XIV KNPI Kota Tegal

Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…

11 jam ago

Masjid Roudhotul Jannah Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…

13 jam ago