450 Hektare Padi Lokal di Batola Terserang Tungro, Distan TPH Sarankan Ini
MARABAHAN – Serangan virus tungro pada ratusan hektar padi di Barito Kuala terbilang pelik diatasi.
Baca Juga:
Menurut data terakhir dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola, setidaknya ada 450 hektare luasan padi petani yang terserang tungro, mulai kondisi ringan hingga tergolong parah.
Baca Juga:
Disampaikan Murniati, Kepala Distan TPH Batola, kalkulasi jumlah ini kurang lebih setara dengan 07 persen lahan pertanian di Batola, dari luasan total 65.000 hektare.
Baca Juga:
“Jadi untuk se-Batola keseluruhan itu masih kecil. Karena di bawah 1 persen dan belum tergolong puso atau gagal panen, namun bagi individu petani pasti sedikit dirugikan,” terang Murniati, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Dalam mengatasi hal ini, pihaknya juga telah memaksimalkan perangkatnya di lapangan, seperti para penyuluh dan adanya penyemprotan secara massal.
Baca Juga:
Namun lanjut Murniati, lagi-lagi pihaknya juga kewalahan karena keterbatasan SDM jika harus mendatangi secara personal di tingkat petani.
Baca Juga:
Maksimal, satu penyuluh bisa menghandle satu Kelompok Tani.
Baca Juga:
“Untuk yang terserang parah, kita juga sudah sarankan petani untuk mengganti jenis varietas. Seperti menggunakan bibit unggul. Namun kebanyakan mereka enggan melakukan,” ucapnya.
Baca Juga:
Hal ini berkenaan dengan alasan petani yang menganggap varietas lokal seperti siam adalah pamakan (konsumsi) mereka.
Baca Juga:
Di samping itu, harga jual padi lokal juga lebih bernilai ekonomis di pasaran.
Baca Juga:
Padahal, jika saja mau mengganti dengan bibit unggul pihak pertanian juga bersedia memberikan bibit gratis, pestisida, hingga pupuk untuk melengkapi.
Baca Juga:
Adapun untuk serangan yang ringan dan sedang bisa dilakukan penyemprotan insektisida dan pemberian pupuk organik cair sebagai nutrisi tumbuh kembangnya tanaman padi.
Baca Juga:
Sementara itu, Murniati juga mengharapkan adanya pola komunikasi interaktif dari petani kepada penyuluh di lapangan terkait pengendalian (Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ini.
Baca Juga:
“Harusnya antara petani dengan petugas balai penyuluh itu seperti orang yang sakit, kan ketika sakit mereka datang ke Puskesmas. Dalam hal ini petani juga bisa datang dan konsultasi ke penyuluh di kesempatan yang ada. Tidak semuanya harus menunggu penyuluh datang ke petani,” analogi Murniati.
Baca Juga:
Dari informasi yang dihimpun Bpost Jumat (13/5/2022), sejumlah daerah di Kabupaten Barito Kuala memang tengah diserang tungro melalui vektor wereng hijau dan cokelat, seperti di Kecamatan Tabukan, Mekarsari, Cerbon, Anjir Muara hingga Anjir Pasar.
Baca Juga:
Sumber:
Baca Juga:
https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/05/13/450-hektare-padi-lokal-di-batola-terserang-tungro-distan-tph-sarankan-ini
Baca Juga:
Baca Juga:
Selanjutnya
Terdampak PMK, Harga Sapi di Batola Meroket
Artikel Terkait
