infobanua.co.id
Beranda Nunukan BBM Malaysia Masuk Sebatik Lebih Murah Hingga Pengusaha SPBU Sebatik Menjerit

BBM Malaysia Masuk Sebatik Lebih Murah Hingga Pengusaha SPBU Sebatik Menjerit

Nunukan, infobanua.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Nunukan mengelar Hering Rapat Dengar Pendapat dipimpin oleh wakil ketua DPRD Nunukan   Saleh,SE  didampingi Hamsing ketua Komisi III berlangsung diruang Ambalat DPRD Nunukan jalan ujang dewa Nunukan Selatan pada hari jumat 03 maret 2023.

Dalam hering rapat dengar pendapat (RDP), membahas tentang  Keluhan Sejumlah Pengusaha SPBU Sebatik karena Harga Bahan Bakar Minyak Malaysia  lebih Mura Masuk ke Pulau Sebatik membuat para pengusaha SPBU menjerit terkhusus PT Cahaya Soppeng  milik Hj Yuliana karena memang  letak SPbU itu berada diujung perbatasan dengan negara Malaysia.

Dalam hering itu hadir sejumlah SKPD baik disprindakop bappeda AKP syarifuddin  kepolisian mewakili kapolres nunukan AKBP Taufiq Nurmandiya wakil dari angkatan laut juga Hj.yuliana bersama Stafnya .

Dari pihak kepolisian polres nunukan memberikan masukan agak pemerintah daerah memberikan batasan kepada pengusaha SPBU begitu juga pihak Bea Cukai harus jeli melihat bahwa BBM dari Malaysia itu dilarang  tapi faktanya dilapangan  tetap berjalan hingga masyarakat menjual bebas membuat pengusaha SPBU kurang Laris seperti biasanya  karena masyarakat kita lebih condong membeli BBM yang lebih murah.

Secara otomatis kalau ada petunjuk atau perintah larangan BBM.masuk dari negara tetangga  Malaysia, tapi sayangnya Kewenangan itu bukan pada pihak kepolisian tetapi kewenangan Pihak Bea Cukai masalah Barang.

Menurut Adama Anggota DPRD Nunukan dari Partai PKS saat diberikan kesempatan dalam.memverikan masukan saran  menurut  Adama dia juga pengusaha Nunukan mengatakan bahwa  Wilayah sebatik ini salah satu perbatasan yang sangat istimewa dibandingkan dengn perbatasan lainya  salah satu bukti otentik bahwa perbatasan teristimewa satu wilayah dua negara yakni sebatik Indonesia dan sebatik malaysia bahkan satu Pulau ini memiliki dua mata uang  yakni uang Ringgirlt Malaysia dan uang Rupiah Indonesia.

Bahkan kebutuhan pokok atau 9 bahan pokok dimonopoli dari produk Malaysia apalagi namanya BBM,tinggal pemerintah memberikan kebijakan atau batasan tapi jangan kita salah namanya perbatasan tempat keluar masuk barang dan manusia  olehnya itu pemerintah pusat harus melihat fakta fakta dan kondisi dilapangan baru keluarkan peraturan  itulah kelebihan dan keistimewaan wilayah perbatasan ujar Adama juga dipercaya sebagai  ketua PSSI Nunukan.

Menurut zainuddin anggota DPRD dari Fraksi Partai Hanura mengatakan bahwa wilayah perbatasan ini sulit untuk.mengatasi barang kelurahan masuk karena kebutuhan masyarakat perbatasan termasuk BBM hanya saja ada pembatasan dan boleh menjual kan diwilayah Malaysia tapi karena mereka berbatasan secara otomatis mereka cari bensin atau BBM yang kebih mura untuk apa mau beli yang kebih mahal sementara ada yang lebih murah dan berkualitas dan muda mendapatkannya ujar  H Zainuddi  dalam agenda Hering Rapat Deengar Pendapat  beliau zainuddin adalah pengusaha sekaligus pemilik Bengkel 88 jalan kerabat Nunukan Utara kecamatan Nunukan.

Zainuddin berharaf agar persoalan ini pemerintah harus menyikapi dengan bijak sehingga pengusaha bisa bisa berjalan begitupun masyarakat juga bisa beraktivitas, dan sulit juga masyarakat mau dibatasi untuk kehidupannya.ujar zainuddin mengakhirinya.

(Yuspal)

Bagikan:

Iklan