Bulan Ramadan Pembuat Susu Kurma di Blitar Kebanjiran Order
Blitar, infobanua.co.id – Karena dirasa baik untuk memulihkan kesegaran tubuh setelah berpuasa. Maka penjualan produk minuman susu kurma yang dibuat Ninda Alivia, seorang ibu rumah tangga, warga Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, sangat diminati oleh para konsumen.
Ninda mengatakan, setiap harinya membuat susu kurma 50 hingga 100 botol, dam jumlah tersebut biasanya naik ketika pertengahan bulan Ramadhan.
“Biasanya kami membuat susu kurma antara 05 hingga 10 liter, kemudian kami masak dengan buah kurma,” kata Ninda Alivia, Senin 03-04-2023.
Menurut Ninda, usaha tersebut sudah dirintis sejak tiga tahun silam, bermula mencoba membuat susu kurma, ternyata banyak yang berminat.
Tahun 2023 ini sudah tahun ketiga pihaknya menjalankan bisnis membuat susu kurma tersebut. Dan penjualan produk yang dibuatnya juga cukup bagus, terlebih lagi saat bulan Ramadhan seperti saat ini permintaan cukup banyak.
“Nanti jika sudah pertengahan bulan Ramadhan biasanya meningkat. Banyak yang order atau pesan untuk berbuka puasa, bagi-bagi takjil, hingga santunan anak yatim,” jlentrehnya.
Lebih dalam Ninda menuturkan, membuat susu kurma juga mudah, pihaknya memanfaatkan susu segar yang dibeli langsung dari peternak, sehingga kemurnian susu juga bisa terjaga. Kemudian susu dipanaskan dan disisihkan.
Sedang untuk kurmanya, dipilih kurma yang benar-benar bagus kualitasnya. Buah kurma dipisahkan antara biji dan daging, kemudian dicuci bersih dan dimasak dengan api sedang.
Setelah mendidih, kemudian didinginkan dan daging kurma kemudian di blender hingga hancur.
Kemudian dicampur antara susu dan sari buah kurma dan dimasak kembali hingga mendidih kemudian didinginkan.
“Selain susu kurma ini mempunyai rasa gurih dari susu sapi juga rasa manis alami dari buah kurma. Minuman ini baik untuk memulihkan kesegaran tubuh setelah seharian berpuasa,” ungkapnya.
Masih menurut Ninda, produk olahan susu yang dibuatnya dijual dengan berbagai ukuran. Tapi konsumen banyak yang ukuran kecil yakni 250 mili liter. Untuk harganya juga relatif terjangkau hanya Rp 8 ribu saja.
“Usaha ini juga cukup lumayan. Omzet penjualannya bisa mencapai Rp 20 juta per-bulan. Kami berharap, agar usaha ini terus berkembang sehingga lebih bisa dikenal oleh banyak warga masyarakat,” pungkasnya. (Eko.B).