Pastikan Produk Layak Komsumsi, Dinkes Kota Blitar Sidak ke Beberapa Toko
Blitar, infobanua.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyasar ke beberapa toko untuk memeriksa produk makanan dan minuman, Rabu 05-04-2023.
Ternyata dalam pemeriksaan, petugas masih menemukan kemasan produk minuman rusak atau penyok yang dijualnya.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Blitar, Agus Sabtoni, mengatakan, pemeriksaan dan pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah peredaran produk pangan tidak layak konsumsi menjelang Lebaran.
“Kegiatan pengawasan produk makanan dan minuman di sejumlah toko ini merupakan lanjutan dari kegiatan pekan lalu,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Blitar, Agus Sabtoni.
Menurut Agus, pekan lalu, Dinkes Kota Blitar bersama BPOM telah melakukan pengawasan makanan yang dijual di Pasar Takjil, jalan Kenanga dan jalan Mastrip, Kota Blitar.
Namun tim tidak menemukan bahan berbahaya pada makanan yang dijual di Pasar Takjil tersebut.
“Dan saat ini kami melakukan tindak lanjut dengan memeriksa pruduk makanan dan obat-obatan. Ada empat toko yang kami periksa,” jlentrehnya.
Lebih dalam Agus menuturkan, dalam pengawasan kali ini, tim menemukan obat berlabel biru yang dijual di sebuah minimarket.
Seharusnya, obat berlabel biru hanya boleh dijual di toko obat dan apotek, tidak boleh di minimarket.
“Kami juga masih menemukan produk minuman yang kemasannya penyok,” ungkapnya.
Masih menurut Agus, produk minuman yang kemasannya penyok dan bersudut tidak boleh dijual. Karena kemasan penyok bisa menimbulkan lubang yang tidak kelihatan.
Meskipun isi yang ada di dalam kemasan tidak keluar, tetap bisa membuat bakteri masuk dan hal itu dapat menyebabkan isinya rusak.
Tim tidak melakukan penindakan terhadap temuan produk minuman yang kemasannya rusak atau penyok.
Tim hanya meminta pengelola toko untuk menarik produk minuman yang kemasannya penyok dari rak toko.
“Kami juga menemukan makanan yang ijinnya cukup PIRT, tapi di kemasannya kami temukan pakai Depkes. Untuk itu kami periksa lagi, apakah itu benar,” terangnya.
Agus menambahkan selain itu tim juga sempat membuka parcel di salah satu toko.
Hasilnya, tim tidak menemukan makanan kadaluwarsa yang berada di dalam kemasan parcel.
“Mudah-mudahan, kegiatan ini tidak hanya menjadi formalitas saja. Tapi kami memang benar-benar mengawasi di lapangan, supaya jangan sampai warga masyarakat mengkonsumsi makanan yang tidak layak konsumsi,” pungkasnya. (Eko.B).