infobanua.co.id
Beranda Jawa Timur Menko PMK Republik Indonesia, Buka Bazar Blitar Djadoel 2023

Menko PMK Republik Indonesia, Buka Bazar Blitar Djadoel 2023

Menko PMK Muhajir Effendy, ketika mengunjungi salah satu stand Bazar Blitar Djadoel 2023.

Blitar, infobanua.co.id – Kegiatan tahunan yang biasa digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dalam menyambut bulan Juni yang indentik dengan bulan Bung Karno yakni Bazar Blitar Djadoel 2023 resmi telah dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, dengan didampingi oleh Walikota Blitar Santoso, Sabtu 17-06-2023, pukul 16.00 WIB.

Kegiatan Bazar Blitar Djadoel 2023 yang digelar dari hari Sabtu 17 Juni hingga Rabu 21 Juni 2023 ini, diikuti oleh sejumlah pengusaha di lingkup Kota Blitar dan Pemerintah Kota Blitar, telah menyediakan 175 stand untuk para pelaku UMKM.

Para pelaku UMKM menyediakan aneka ragam produk kerajinan tangan dan kuliner tradisional.

Menko PMK RI, Muhadjir Effendy yang hadir dan ikut dalam pembukaan acara tersebut mengatakan, kegiatan Blitar Djadoel 2023 sudah bagus dengan mendatangkan para pelaku usaha dari dalam dan luar kota.

“Bagus sekali, tapi kalau kami boleh memberi saran, sepertinya promosi ke luar daerahnya agak kurang,” kata Menko PMK RI, Muhadjir Effendy usai meninjau stand Bazar.

Menurut Effendy, jika melihat sejumlah stand pameran yang dikunjunginya, memang sudah bagus, karena bisa menyediakan makanan dan produk kerajinan model tempo dulu.

“Kegiatan seperti ini perlu terus didorong, untuk meningkatkan ekonomi Indonesia pascapandemi,” jlentrehnya.

Lebih dalam Effendy menuturkan, untuk memajukan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan industri besar. Sebab 80 porsen pelaku usaha di Indonesia adalah pelaku UMKM.

“Industri besar di Indonesia hanya 10 porsen, makanya perkembangan UMKM di semua Kota dan Kabupaten harus didukung,” ungkapnya.

Masih menurut Effendy, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di angka 5,2 porsen. Padahal target Presiden Republik Indonesia adalah 07 porsen.

“Untuk mencapai target itu, kita semua harus mendorong agar roda perekonomian di Indonesia dapat terus bergerak,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan