Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting Jadi Isu Strategis 2024
Sampit, infobanua.co.id – Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor rencanakan dan menargetkan untuk fokus dalam pembamgunan daerah yang mampu menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan di tahun 2024, isu strategis yang dimaksud tersebut masuk dalam isu strategis nasional maupun daerah diantaranya penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, pengendalian inflasi, akses dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan serta pembangunan infrastruktur.
“Mengacu pada isu strategis tersebut serta memperhatiman prioritas pembangunan nasional dan Provinsi. Maka tema pembangunan tahun 2024 yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi pembangunan infrastruktur dan penguatan pangan yang berkelanjutan,” katanya.
Dijelaskannya juga penanggulangan kemiskinan berdasarkan data tahun 2021, angka kemiskinan di Kotim mencapai 5,91 persen atau 27.060 jiwa. Dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 8.290 jiwa atau 1,79 persen.
Menurutnya penurunan kemiskinan menjadi isu penting yang menjadi perhatian khusus Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, apalagi dikatakan Presiden RI meminta Pemerintah Daerah agar melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayahnya masing-masing yang ditargetkan sebesar 0 persen pada tahun 2024.
Kemudian untuk penurunan kasus stunting berdasarkan data survei gizi Indonesia Kemenkes RI bahwa prevalensi stunting Kotim tahun 2021 sebesar 32,5 persen dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi sebesar 27,9 persen.
“Tentu penurunan prevalensi stunting ini cukup melegakan kita namun hal ini masih menjadi tugas berat kita mengingat Pemerintah menargetkan seluruh Kabupaten dan Kota menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024,” jelasnya.
Sedangkan untuk pengendalian inflasi, diungkapkannya saat ini inflasi menjadi isu strategis yang sangat penting mengingat inflasi merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja perekonomian suatu daerah, sebagaimana diketahui laju inflasi Kotim pada September 2022 yang lalu cukup tinggi mencapai 8,85 persen dan ini menempatkan Kotim menjadi salah satu Kabupaten dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
Namun berkat kerja keras semua pihak secara berangsur-angsur inflasi ini dapat dikendalikan dan terus mengalami penurunan hingga pada Desember 2022 menjadi 5,99 persen dan bahkan kembali menurun pada Januari 2023 menjadi 5,50 persen.
Selain itu untuk pembangunan infrastruktur yang saat ini diakuinya memang harus terus dilakukan seperti pembangunan jalan, jembatan, drainase, sarana air bersih, penerangan jalan umum dan penanganan persampahan.
“Dalam hal ini juga termasuk upaya kita memperjuangkan desa-desa yang masih belum ada jaringan listrik dan telekomunikasi (blankspot),” tuturnya.
Zainal..