infobanua.co.id
Beranda Jawa Timur Sejak Hari Ini Penumpang KA Cummuter Tidak Perlu Transit di Stasiun Blitar Lagi

Sejak Hari Ini Penumpang KA Cummuter Tidak Perlu Transit di Stasiun Blitar Lagi

Gerbong Penataran selalu siap di stasiun Blitar.

Blitar, infobanua.co.id – Relasi para penumpang Kereta Api (KA) lokal commuter line Dhoho dan Penataran, mulai hari ini Sabtu 15-07-2023 tidak perlu transit di Stasiun Blitar lagi.

Karena pengelola perjalanan Kereta Api (KA) telah mengembalikan aturan semula.

Kalau awal bulan Juni 2023 lalu, penumpang KA dari Kediri atau Tulungagung yang hendak ke Malang harus transit di Stasiun Blitar dahulu.

Domana penumpang harus turun dan naik ke gerbong KA yang mengantarkannya ke Malang, tapi sekarang tidak perlu turun.

“Kami kembalikan seperti semula. Jadi tidak perlu turun cukup mager di dalam gerbong, tidak perlu transit di stasiun Blitar,” kata External Relations dan Corporate Image Care Manager KAI Commuter, Leza Arlan, Sabtu 15-07-2023.

Menurut Leza, aturan tersebut berlaku untuk perjalanan Commuter Line Dhoho dan Commuter Line Penataran kembali memutar dari Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang- Surabaya.

Demikian pula sebaliknya. Ada beberapa alasan pihaknya mengembalikan aturan perjalanan Kereta Api lokal tersebut.

Salah satunya adalah untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan para penumpang. Selain itu di Stasiun Blitar juga belum tersedia sarana dan prasarana penunjang, seperti pagar di dalam dan jumlah peron.

“Karena ketika ada transit, para penumpang yang lalulalang, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jlentrehnya.

Lebih dalam Leza menuturkan, meski aturan baru tidak perlu transit lagi di Stasiun Blitar, baik jumlah perjalanan dan jadual kedatangan serta berangkat juga tidak berubah.

Jumlah perjalanan tetap sebanyak empat perjalanan, yakni pulang pergi commuter line Penataran.

Sementara commuter line Dhoho juga empat perjalanan pulang pergi.

“Kami pastikan jadual tidak ada perubahan. Untuk KA ketika tiba di Stasiun Blitar maksimal 30 menit. Jadi penumpang tetap berada di gerbong tanpa perlu turun transit,” ungkapnya.

Masih menurut Leza, pada pemberlakuan kereta commuter, pihaknya menghidupkan sejumlah stasiun yang sebelumnya tidak beroperasi.

Diantaranya adalah Stasiun Ngujang di Tulungagung, Stasiun Purwoasri di Kediri dan Stasiun Pakisaji di Malang.

Pihaknya optimistis jumlah penumpang akan meningkat terus. Sejak ada transit di Blitar, ada kenaikan penumpang sekitar 2%.

Dalam sehari rata-rata penumpang terdapat 38 ribu orang. Sementara keseluruhan mulai bulan Juni 2023 hingga saat ini terdapat 1,6 juta orang.

“Pengembalian aturan atau kebijakan ini karena banyak penumpang yang protes terkait transit. Sehingga pengembalian aturan perlu diterapkan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan penumpang,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan