Mantap! Rapor Pendidikan Kota Banjarbaru Tertinggi se-Kalsel
Banjarbaru, infobanua.c- Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (BPMP) Kalsel mencatatkan Kota Banjarbaru sebagai juara terkait kemampuan numerasi dan literasi jenjang SD dan SMP dalam laporan rapor pendidikan 2023.
Di mana untuk kemampuan numerasi jenjang SD naik 22,05 persen dari tahun sebelumnya 38,65 persen menjadi 60,7 persen di tahun ini.
Pun demikian untuk kemampuan literasi naik 8,30 persen dari tahun sebelumnya 74,21 persen menjadi 82,51 persen di tahun ini.
Sedang kemampuan numerasi jenjang SMP naik 11,27 persen dari tahun sebelumnya 57,49 persen menjadi 68,76 persen di tahun ini.
Demikian juga kemampuan literasi meningkat 8,43 persen dari tahun sebelumnya 81,51 persen menjadi 89,94 persen di tahun ini.
Torehan nilai di dua parameter tersebut merupakan nilai tertinggi se-Kalsel.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengatakan, capaian ini adalah hasil dari usaha para pendidik yang sangat luar biasa dalam menindaklanjuti hasil asesmen dan survei nasional yang dilakukan Kementerian Pendidikan.
Pasalnya, untuk menilai kinerja pendidikan, kementerian melaunching indikator – indikator termasuk angka numerasi dan angka literasi juga angka kebhinekaan dan angka keamanan. Angka – angka tersebut didapat dari mekanisme survei dan tes,” ucapnya, Selasa (18/7).
Untuk angka literasi dan numerasi didapat dari pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) mengenai Kurikulum Merdeka yang ditujukan secara acak kepada 30 persen sekolah jenjang SD dan SMP.
“Para siswa di 30 sekolah itu langsung dites oleh pihak kementrian. Dari situlah terlihat seberapa besar Kurikulum Merdeka ini dipahami anak-anak, termasuk angka Numerasi dan Literasi,” jelas Dedy.
Diceritakannya, untuk mencapai nilai numerasi dan literasi saat ini tidaklah mudah, sebab sebelumnya Banjarbaru berada dalam rapor kuning atau sedang.
Dan dari survei kecil yang dilakukan disdik pada akhir tahun tadi, hasilnya pun tak menggembirakan. Di mana ditemukan prasyarat untuk memenuhi kompetensi itu belum terpenuhi.
Hal itu lantas memicu hasrat seluruh jajaran Disdik Kota Banjarbaru untuk mengubah dari rapor kuning menuju hijau.
“Ada banyak hal yang kami lakukan, beberapa diantaranya menggelar lomba komunitas belajar intra sekolah dan antar sekolah yang isinya para guru – guru,” paparnya.
Melalui komunitas itu, Disdik kata Dedy meminta untuk para guru membuat inovasi guna mengembangkan cara ajar yang pas untuk anak – anak dengan gaya belajar kinestetik, auditori dan visual.
Hasilnya, banyak modul tercipta dan itu di kontestasikan mana telah digaungkan saat Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-24 yang bertepatan di bulan Merdeka Belajar.
“Dan Alhamdulillah ini hasilnya sekarang yang kita lihat ada perubahan signifikan untuk capaian numerasi dan literasi, Banjarbaru tertinggi se-Kalsel,” lugasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kasi Peserta Didik, Disdik Kota Banjarbaru, Wahyudi Rifani.
Mantan guru di SMPN 10 Banjarbaru itu menambahkan, bahwa dengan kompetisi tersebut para siswa di Kota Banjarbaru tidak lagi bosan ketika belajar di sekolah.
“Mulai dari pelajaran menghitung, sampai menulis semuanya diajarkan dengan cara yang menarik bagi siswa. Setiap guru mempunyai metode mengajarnya masing-masing,” ujarnya.