Puluhan Karyawan Pabrik Rokok, Wadul ke Wakil Rakyat Kota Blitar
Blitar, infobanua.co.id – Setelah hampir delapan bulan dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Sejumlah perwakilan karyawan pabrik rokok tersebut mengadukan nasibnya ke kantor Wakil Rakyat, di jalan Achmad Yani Kota Blitar, dan mereka ditemui oleh Komisi II DPRD Kota Blitar, Kamis 20 Juli 2023.
“Kami mengadu ke Wakil Rakyat agar membantu memperjuangkan nasib kami ke perusahaan. Karena status kami seolah digantung oleh perusahaan, setelah dirumahkan sejak bulan November 2022 lalu,” kata perwakilan karyawan pabrik rokok, Andri Markosiyatun (50), selesai mengadu ke DPRD Kota Blitar.
Menurut Andri, pihaknya telah menceritakan awal mula sejumlah karyawan pabrik rokok yang dirumahkan oleh perusahaan.
Perusahaan tersebut memiliki dua pabrik rokok, satu di jalan Mastrip, Kota Blitar dan yang satunya lagi di jalan Anggrek, Kota Blitar.
Jumlah karyawan dari dua pabrik rokok tersebut ada 493 orang, dengan rincian 366 orang karyawan pabrik rokok di jalan Mastrip dan 127 orang karyawan pabrik rokok di jalan Anggrek.
Pada bulan Juli 2022, sebelum dirumahkan, perusahaan mengurangi jam kerja karyawan, yang semula masuk enam hari menjadi lima hari dalam sepekan.
Kemudian bulan Oktober 2022, jam kerja karyawan dikurangi lagi hanya masuk dua kali dalam sepekan.
Selanjutnya pada bulan November 2022, untuk karyawan harian hanya masuk delapan hari sekali dan untuk karyawan borongan tutup semua tanpa ada uang tunggu.
Sementara pada tanggal 12 Desember 2022, para karyawan mendapat uang tunggu nilainya sebesar 25% dari upah. Itupun diberikan tanpa ada kesepakatan dengan karyawan harian dan borongan.
“Uang tunggu mulai tersendat pada bulan Mei 2023. Uang tunggu bulan Mei 2023 diberikan pada Juni 2023,” jlentrehnya.
“Kami sudah 20 tahun menjadi karyawan di pabrik rokok, dan hingga kini kami dan para karyawan hanya menerima uang tunggu, sehingga nasib kita terasa digantung oleh perusahaan,” ungkapnya.
Selanjutnya mereka berharap ada jalan keluar dari Wakil Rakyat, terkait nasib para karyawan pabrik rokok yang dirumahkan perusahaan tersebut.
“Kami berharap ada jalan keluar dari Wakil Rakyat, terkait nasib para karyawan pabrik rokok yang dirumahkan perusahaan ini” pungkasnya. (Eko.B).