infobanua.co.id
Beranda Jawa Barat Tak Kooperatif, Warga Usul Aksi Unras Ke PT Zinus Dream Indonesia

Tak Kooperatif, Warga Usul Aksi Unras Ke PT Zinus Dream Indonesia

PT Zinus Dream Indonesia, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten bersama unsur perwakilan tokoh masyarakat kembali mengundang management perusahaan yang bergerak dibidang produksi kasur busa.

TANGERANG, infobanua.co.id – Menindak lanjuti pembahasan perihal pengelolaan barang sisa produksi atau limbah PT Zinus Dream Indonesia, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten bersama unsur perwakilan tokoh masyarakat kembali mengundang management perusahaan yang bergerak dibidang produksi kasur busa tersebut.

Sesuai dengan surat undangan yang ditanda tangani oleh Kepala Desa (Kades) dan unsur lembaga Desa Sukadamai lainnya dan ditujukan langsung kepada management PT Zinus Dream Indonesia. Seharusnya rapat dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Agustus 2023, pukul 08 : 30 WIB.

Hanya saja setelah ditunggu beberapa jam, dan semua peserta rapat yang diundang sudah berkumpul dikantor Desa Sukadamai. Tidak ada satupun perwakilan management PT Zinus Dream Indonesia yang memenuhi undangan tersebut

Kades Sukadamai, M Sukiat menyesalkan sikap tidak kooperatif management PT Zinus Dream Indonesia. Dikatakan olehnya, “Sebenarnya bagi kami bukan masalah kalaupun mereka tidak kooperatif atas undangan kami. Toh yang akan beroperasi itu mereka kok, tentu mereka lah yang perlu menjalin sinergitas dengan Pemdes Sukadamai dan masyarakat lingkungan,” Rabu, (30/8/2023).

“Adapun maksud dan tujuan rapat ini, untuk membahas mengenai sinergitas yang perlu segera dibangun antara perusahaan, Pemdes Sukadamai dan masyarakat lingkungan. Karena bicara lokasi perusahaan bukan berada dikawasan industri, melainkan dizona,” ungkapnya

Dijelaskan oleh M Sukiat, “Dimana kondisi tersebut, banyak hal yang perlu dibahas dan juga dipastikan segala sesuatunya dengan Pemdes serta masyarakat lingkungan Sukadamai. Berbeda jika keberadaannya dikawasan industri, berbagai macam dampak yang akan ditimbulkan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kawasan industri,”

“Tetapi jika berada dizona, tentu berbagai macam dampak yang akan ditimbulkan, perlu dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pemdes, khususnya kemacetan dan pemanfaatan jalan Desa. Sebab satu – satunya akses jalan yang akan dipergunakan untuk mobilisasi kendaraan PT Zinus Dream Indonesia, adalah jalan Desa. Belum lagi dampak – dampak lainnya,” tandasnya

Masih kata M Sukiat, “Adapun peruntukan jalan Desa yang dibangun dengan Dana Desa atau sumber pendapatan lainnya, sudah sangat jelas untuk menunjang kebutuhan masyarakat, kemudian dari sisi kapasitas ada batasannya. Tetapi bila memang terpaksa ada pihak lain, yaitu perusahaan yang akan memanfaatkannya untuk kepentingan investasi, tentu harus ada pembahasan dan solusinya,”

“Dari awal sudah kami sampaikan, masyarkat Desa Sukadamai tidak menginginkan adanya kontribusi dalam bentuk uang, karena hal tersebut dapat menyalahi ketentuan peraturan Perundang – Undangan dan peraturan dibawahnya,” terangnya

“Sebenarnya solusi sudah kami sampaikan, kami melihat adanya potensi yang dapat dikerjasamakan antara PT Zinus Dream Indonesia dengan Pemdes Sukadamai, yakni melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan begitu perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan budget tambahan, cukup menjalin kerja sama yang baik,” tegas Kades Sukadamai

“Pengertian kerja sama bukan berarti kami mengelola limbah itu diberikan secara cuma – cuma oleh perusahaan, tetapi kami akan membayarnya melalui mekanisme invoice. Artinya dengan begitu tidak ada pihak yang diberatkan. Sehingga dari hasil usaha yang dikelola oleh BUMDes akan masuk menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes). Kalau sudah masuk PADes, tentu dapat dipergunakan untuk berbagai macam aspek kepentingan Desa dan masyarakat, termasuk jika terjadi kerusakan pada infrastruktur,” urainya

“Namun entah apa yang melandasi PT Zinus Dream Indonesia, pada saat kami tawarkan solusi yang baik, sangat sulit? Padahal tujuan mereka berinvestasi itu agar dapat segera produksi, bukan ngotot mengenai limbah,” sesal M Sukiat

“Oleh karena itu, jika memang dengan undangan rapat mereka terkesan tidak menghargai. Masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada saya dan lembaga Desa lainnya berkeinginan untuk melakukan langkah people power. Masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa ke perusahaan,” pungkasnya.

Iswanto/IB

Bagikan:

Iklan