infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN Tingkatkan Pemahaman Bertransaksi Digital, BI Gelar Seminar Perlindungan Konsumen

Tingkatkan Pemahaman Bertransaksi Digital, BI Gelar Seminar Perlindungan Konsumen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo di acara seminar Perlindungan Konsumen dengan tema “ Aman dan nyaman bertransaksi di Era Digital” di Building Student Activity Center ULM Banjarmasin, Kamis (14/9/2023).

BANJARMASIN, infobanua.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar seminar Perlindungan Konsumen dengan tema “ Aman dan nyaman bertransaksi di Era Digital” di Building Student Activity Center ULM Banjarmasin, Kamis (14/9/2023).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo dalam sambutan pembukaan seminar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait dengan perlindungan konsumen. Dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan dalam bertransaksi digital. Memahami pentingnya keamanan dalam berinvestasi di tengah kemajuan keuangan digital.

“Pemilihan lokasi acara di Universitas Lambung Mangkurat dan undangan yang sebagian besar mahasiswa menggaris-bawahi peran strategis ULM dalam mendorong kemajuan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat Kalimantan Selatan serta peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi penerus dalam menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Dalam rangka membentuk ekosistem digital, khususnya di lingkungan kampus, maka pada kesempatan ini juga akan dilakukan launching QRIS Goes to Campus untuk meningkatkan penggunaan QRIS oleh mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi agen penggerak penggunaan QRIS di masyarakat.

Kata Wahyu, Ekonomi Keuangan Digital (EKD) di Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin pesat, ditandai dengan nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 sebesar USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025.

Indonesia juga menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara yang mewakili 40% dari total transaksi ekonomi digital. Selain sebagai sebuah keniscayaan, digitalisasi berpeluang sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia dan Kalimantan.

“Berdasarkan data CRM BICARA, Bank Indonesia menerima pengaduan sebanyak 1.322 pengaduan pada Triwulan 4 – 2022. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 58% dibandingkan Triwulan 3 – 2022 yang tercatat sebanyak 835 pengaduan,” jelasnya.

Tingginya jumlah pengaduan yang diterima oleh Bank Indonesia menunjukan tingkat literasi dan keberdayaan konsumen yang masih kurang. Dalam mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia (BI) di bidang moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran.

BI memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi Penyelenggara yang produkdan atau jasanya dimanfaatkan oleh Konsumen, termasuk pengaturan mengenai Perlindungan Konsumen.

BI mengeluarkan Peraturan Bank Indoesia (PBI) No. 3 Tahun 2023 tanggal 27 Juni 2023 tentang Pelindungan Konsumen Bank Indonesia (PKBI) yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem Pelindungan Konsumen yang mewujudkan kepastian hukum serta penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa yang efektif dan efisien.
Seminar sehari dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo, dihadiri Rektor ULM Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si, Pimpinan BNI Kantor Wilayah 09 Kalimantan Iwan Ariawan, Ricky Satria, Kepala Grup Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK) Bank Indonesia, Abidir Rahman, Plt. Deputi Direktur MS, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Agus Prasetya Laksono, Kepala Subdirektorat Pengelolalan Proyek dan Aset SBSN Direktorat Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan dan Dyah Nastiti Kusumowardani Makhijani, Presiden Komisaris PT Visionet Internasional (OVO).

Rel/Id/IB

Bagikan:

Iklan