infobanua.co.id
Beranda Jawa Barat Mobil Operasional Relawan Pemberian Caleg DPRD Provinsi Jabar Diduga Malah Digunakan Wakuncar Selingkuhi Istri Orang

Mobil Operasional Relawan Pemberian Caleg DPRD Provinsi Jabar Diduga Malah Digunakan Wakuncar Selingkuhi Istri Orang

KARAWANG, infobanua.co.id – Caleg (Calon Legsilatif) yang akan berkontestasi dalam pemilu 2024 mendatang, terus mematangkan strategi demi meraih hati rakyat. Salah satunya yaitu dengan menyediakan mobil operasional dengan dalih demi kepentingan masyarakat.

Namun, aktual fungsinya tidak seindah dan sebaik yang dipikirkan. Pasalnya, salah satu mobil operasional hibah dari Caleg DPRD Provinsi Jabar, patut diduga telah disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, bernama Ujang alias Detol.

Ujang alias Detol, diduga menggunakan mobil operasional tersebut untuk perbuatan yang sangat tidak terpuji. Yaitu, diduga kuat untuk memenuhi nafsu bejatnya dengan mengencani seorang perempuan (sebut saja Melati) yang diketahui merupakan masih istri syah dari Encep.

Melati, teman kencan Ujang alias Detol, diketahui berdomisili di Dusun Banir Desa Purwajaya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Hal itu terungkap, ketika, Encep, yang merupakan suami syah dari, Melati, menceritakan kejadian yang sangat memukul perasaannya tersebut kepada salah satu media online, Kamis (2/11), saat berada di tempat kejadian. Yakni di kediaman Melati dan Encep.

“Tadi malam (Rabu, 1/11) sekira pukul 23.30 WIB, saya memergoki, Ujang alias Detol, duduk berduaan dengan istri saya di depan rumah, jaraknya berdekatan sekali. Ujang alias Detol, hanya mengenakan kaos dalam saja. Anehnya, pas saya samperin, Ujang alias Detol, itu langsung lari kencang banget, sampai tidak bisa terkejar oleh temen saya. Kalau memang, Ujang alias Detol, tidak merasa bersalah dan tidak ada hubungan apa-apa dengan istri saya, kenapa dia harus lari ketakutan?,” ungkapnya.

Encep, menyebutkan bahwa beberapa waktu yang lalu, kejadian serupa tersebut pernah terjadi sebelumnya. Ujang alias Detol, diduga mengencani, Melati.

“Ini kejadian yang kedua kali. Kalau tidak salah kejadiannya itu setelah Lebaran. Dulu sempat saya maafkan itu si Ujang alias Detol dan istri saya. Karena, saya melihat masa depan anak-anak saya, jika saya harus sampai bercerai. Walaupun hati saya sakit dengan kelakuan istri saya dan Ujang alias Detol, namun saya bertahan demi buah hati saya,” urainya.

Senada, Kuswita, dan Catim, yang merupakan kerabat dari, Encep, yang sekaligus ikut memergoki, Ujang alias Detol, sedang duduk berduaan dengan, Melati. Kuswita dan Catim, menceritakan awal kecurigaan adanya dugaan perbuatan tidak senonoh yang telah dilakukan oleh Ujang alias Detol dengan Melati.

“Awalnya, Ujang alias Detol, masuk ke dalam rumah, Melati, sekitar habis Isya. Setelah itu lampunya dimatiin. Kan, jadi gelap. Entah apa yang mereka berdua lakukan di dalam rumah? Namun, saya curiga, mereka diduga melakukan hubungan suami istri. Karena, menurut pengakuan anak Melati, pun bahwa anaknya itu disuruh tidur duluan.”

“Setelah itu, Ujang alias Detol, bersama, Melati, keluar dari dalam rumah dan lampunya dinyalain lagi. Mereka berdua duduk di bangku teras rumah, jaraknya berdekatan sekali. Ujang alias Detol, hanya memakai kaos dalam saja dan kelihatan seperti orang kegerahan sambil ngipasin badannya dengan bajunya. Pas saya datang dengan, Encep, Ujang alias Detol, langsung lari ketakutan. Saya mengejarnya, namun tidak terkejar oleh saya. Sedangkan mobil Relawan yang awalnya dibawa oleh dia, ditinggal begitu saja,” bebernya.

Sementara, Tata, yang merupakan ketua pengurus partai Demokrat Kecamatan Tempuran, menyesalkan dengan kejadian tersebut.

“Si Ujang, ngakunya ke saya pinjam mobil itu mau bawa warga yang sakit. Eh, ternyata kelakuan si Ujang, sangat kurang ajar. Pinjam mobil operasional Relawan untuk mengencani istri orang. Coba nanti saya tegur itu si Ujang. Si Ujang, harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang telah merugikan suami Melati, dan nama baik keluarga Melati,” tuturnya, kepada media dutapublik.com, melalui sambungan telepon selulernya, pada Kamis (2/11).

Sedangkan, Pendi Anwar, selaku ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Karawang, saat dimintai tanggapannya terkait permasalahan tersebut, dirinya mengarahkan agar melakukan konfirmasi kepada Caleg DPRD Provinsi Jabar yang bersangkutan.

“Coba konfirmasi ke yang bersangkutan, mungkin itu relawannya,” singkatnya, kepada media dutapublik.com, melalui pesan WhatsApp, pada Jumat (3/11).

Di tempat terpisah, Caleg DPRD Provinsi Jabar yang memberikan mobil operasional tersebut, saat dimintai keterangan terkait kejadian tersebut, dirinya mengakui bahwa mobil operasional tersebut sudah disumbangkan kepada relawan ketua DPRD Kabupaten Karawang H. Budianto.

“Terima kasih informasinya. Itu bukan relawan saya. Itu mobil sudah saya pasrahkan kepada H. Budianto, ketua DPRD Kabupaten Karawang. Jadi, saya tidak tahu menahu. Karena, saya hanya menyumbangkan mobil saja. Jadi, kalau pun ada penyalahgunaan mobil itu, silahkan menghubungi Pak Budianto dan Pak Tata.”

“Ya. Terima kasih infromasinya. Coba diinformasikan perkembangannya ya. Nanti, kalau ada perkembangan kasih tahu saya. Saya benar-benar tidak tahu menahu. Kalau pun ada penyimpangan, coba klarifikasi ke pak Tata dan Pak Budianto,” jelasnya.

Bagikan:

Iklan