Pj. Bupati Tala Perintahkan Semua SKPD Bantu Penyediaan Air Warga
PELAIHARI – Panas ekstrem musim kemarau tahun ini memunculkan dampak kompleks. Tak cuma banyaknya tanaman padi yang puso akibat kekeringan, sebagian besar penduduk di Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, dilanda krisis air bersih.
Kondisi ini direspon cepat Pemkab Tanah Laut. Karena meluasnya krisis air bersih akibat cuaca ekstrem serta keringnya sumur gali hingga sungai maupun guntung (embung alami).
Hal itu menjadi atensi khusus Penjabat (Pj) Bupati Tanahlaut, H Syamsir Rahman. Hari pertama memulai tugasnya di Tanahlaut pada coffee morning dengan jajaran pejabat teras Pemkab setempat pada 21 September 2023.
Pj Bupati langsung menginstruksikan, gerakan penyaluran air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air bersih.
Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Tanahlaut diperintahkan menyiapkan satu unit tandon volume 1.200 liter.
Masing-masing mendapat tugas memasok air bersih untuk masyarakat sesuai data sasaran yang ditetapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial.
Pada 25 September 2023 secara simbolis, Syamsir melepas armada pengangkut air bersih dari SKPD Pemkab Tanahlaut. Tercatat sebanyak 40 armada, enam di antaranya dari Pemprov Kalsel, yang langsung bergerak mendistribusikan air bersih kepada masyarakat tiap hari.
Syamsir mengatakan di tengah kesulitan yang dialami masyarakat, pemerintah harus hadir bagaimana pun caranya meski tidak ada anggaran untuk itu. Seperti ketika masyarakat mengalami kesulitan air bersih, maka seluruh SKPD harus bergerak sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat.
Ia juga turut bergerak blusukan dari kampung ke kampung tak peduli panasnya sengatan matahari. Beberapa embung dan waduk ia kunjungi guna melihat kondisi faktual kekinian dan memberi arahan kepada SKPD teknis untuk peningkatan kapasitas agar saat kemarau debit air tetap tersedia secara memadai.
Syamsir tak sendirian, ia juga mengajak wakil rakyat pada kegiatan tersebut agar bersama di lokasi bisa saling sharing dan mencetuskan solusi terbaik bersama-sama. “Kondisi kesulitan air bersih yang terjadi tahun ini jangan terulang lagi di masa mendatang, karena itu harus segera dicari solusinya,” katanya.
Bahkan ia langsung memerintahkan pembuatan embung di beberapa wilayah rawan krisis air bersih. Setidaknya ada satu embung yang dibangun yakni di wilayah Desa Alur, Kecamatan Jorong.
Lokasi embung tersebut berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Hijrah. Embung yang dibikin berukuran sedang dan diyakini mampu memenuhi kebutuhan air bersih para santri dan bagi warga sekitar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tanahlaut, Orbit Setiawan mengatakan, lokasi tersebut dipilih karena terdapat sumber air.
Saat embung tersebut sedang dikerjakan, Syamsir juga turut meninjau. Sebelumnya, ia lebih dulu meninjau waduk di Kecamatan Batuampar bersama Ketua DPRD Tanahlaut, Muslimin dan selanjutnya meninjau waduk di Desa Sungaibakar, Kecamatan Bajuin.
Pantauan Selasa (14/11/2023), sejak awal Agustus 2023 sebagian warga di sejumlah desa di daerah ini mulai kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih, baik untuk air minum, memasak maupun kebutuhan lainnya. Ini menyusul mulai mengeringnya sumur gali masyarakat.
Di sisi lain, sumur bor Pamsimas yang ada di desa banyak yang tak dapat dimanfaatkan dikarenakan sejumlah hal. Ada yang karena kualitas airnya kurang baik, kecilnya sumber air hingga rusaknya mesin pompa air serta kerusakan pipanisasi.
Warga pun pontang-panting sekadar memenuhi kebutuhan air bersih harian, untuk minum keluarga dan memasak.
Wakijo, warga RT 2 Dusun 1 Desa Sukaramah, Kecamatan Panyipatan, misalnya sejak awal Agustus tiap hari ke sana kemari memanggul air, meminta air bersih di sumur tetangga yang masih ada airnya.
Kondisi serupa juga dialami sejumlah warga di beberapa desa di sejumlah kecamatan di Tanahlaut. Bahkan, kemudian