Tokoh Masyarakat dan Mantan Kades Parebok Bantah Demo Terlibat Warga Desa Parebok
Sampit, infobanua.co.id – Pernyataan yang dikeluarkan langsung oleh tokoh masyarakat desa Parebok, H Daham dan mantan Kades Parebok, Agus Salim membantah secara tegas keterlibatan warga desa Parebok saat ada kejadian demo mengatasnamakan warga desa Parebok kecamatan Teluk Sampit beberapa yang lalu di kantor PT.BPP.
Menurut H Daham orang yang melakukan demo di PT.BPP tersebut bukanlah warga desa mereka, hal ini bisa dilihat pada saat mereka yang melakukan aksi demo tersebut tidak banyak mereka kenal yang pasti menurut H.Daham bukan orang desa Parebok.
“Mereka yang demo itu hanya mengaku ngaku saja orang desa Parebok, padahal mereka itu bukan orang desa Parebok,”ujar H Daham sedikit geram.
Ia juga mengatakan selama ini desa Parebok kecamatan Teluk Sampit warganya tenang tenang saja, ketika ada oknum yang mengatasnamakan warga desa Parebok melakukan aksi demo mereka terkejut dan sambil bertanya tanya yang melakukan demo ini dari mana.
“Sebagai tokoh masyarakat saya keberatan dan saya minta untuk pihak berwajib melakukan penyidikan tentang motif aksiu demo ini apalagi mengatasnamakan warga desa Parebok,”Pinta H Daham dan menyatakan kalau ada bukti dan legalitas tanah atau lahan ia meminta yang mengklaem tunjukan kepada aparat hukum.
Hal senada disampaikan juga oleh mantan Kades Parebok, Agus Salim ketika infobanua Sampit membincanginya terkait aksi demo yang mengatasnamakan warga desa Parebok dengan sedikit agak geram ia sampaikan ketika ada aksi demo yang kebetulan mereka saksikan diluar tidak ada warga desa Parebok yang ikut demo.
Diakuinya dulu ada pernah warga yang tinggal di desanya, akan tetapi bukan asli orang desa Parebok dan mereka kini memegang dokumen orang tersebut. Agus Salim juga tegaskan kalau selama ini warga desa Parebok tidak pernah melakukan kegaduhan apalagi sampai melakukan aksi demo.
“Sewaktu ada aksi demo di PT.BPP saya mengikuti dari luar dan saya tidak tahu dan kenal diantara yang ikut aksi demo itu,” ucap Agus Salim.
Yang ia sesalkan disini ada Irigasi atau dranase pekerjaan tahun 2017-2018 punya pemerintah dirusak, Irigasi atau dranase tersebut ditutup oleh oknum diantara yang demo itu. Padahal menurut Agus Salim fungsi Irigasi atau dranase itu untuk mengatasi bila musim hujan terjadinya banjir dan ini juga sudah ia laporkan kepada pihak desa.
“Saya pemerintah untuk mengusut aset pemerintah yang dirusak itu (ditutup) oleh oknum yang ikut demo itu,”harapnya.
Secara terpisah Muslih pemilik lahan ketika ditemui infobanua Sampit, kalau lahan yang dipersoalkan itu di dapatnya membeli dari pemilik lahan asal. Untuk legalitas lahan itu menurut Muslih ia lengkap dan ini juga telah ia sampaikan ketika ada pertemuan dengan pemerintah daerah, tentang kuburan diakuinya memang ada akan tetapi bukan yang mereka tunjuk itu dan untuk saksi tokoh masyarakat disana ada berani bersaksi.
“Saksi warga desa sekitar lahan yang dipermasalahkan itu siap untuk bersaksi tidak ada kuburan yang mereka tunjuk dilahan itu,” ungkap Muslih.
Zainal.