infobanua.co.id
Beranda HULU SUNGAI TENGAH Pemkab HST dan PT Indonesia Blockchain Persada Bersatu untuk Lebih Hijau dan Berkelanjutan

Pemkab HST dan PT Indonesia Blockchain Persada Bersatu untuk Lebih Hijau dan Berkelanjutan

Pemkab HST dan PT Indonesia Blockchain Persada menandatangani kesepakatan bersama tentang pemanfaatan nilai ekonomi karbon, di Auditorium Kantor Bupati

Barabai, infobanua.co.id – Pemkab HST dan PT Indonesia Blockchain Persada menandatangani kesepakatan bersama tentang pemanfaatan nilai ekonomi karbon, di Auditorium Kantor Bupati, Senin (13/5).

Hal tersebut, menandakan keseriusan Pemkab HST dalam mempertahankan kelestarian pegunungam meratus.

Bupati HST, H Aulia Oktafiandi mengatakan, kerja sama yang dilakukan itu sebuah terobosan, yakni memanfaatkan nilai ekonomi sekaligus menjaga kelestarian alam.

“Kita juga memikirkan caranya, agar alam yang kita jaga dan selamatkan bisa mempunyai nilai ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, dengan inilah Pemkab HST mengambil langkah pertama, supaya jumlah hutan atau yang ditanam dapat berkontribusi untuk Bumi Murakata.

“Tentu ini baru tahap awal, Pemkab HST ingin ikut serta dalam perdagangan karbon, selanjutnya kita harapkan semua SOPD bisa berkontribusi dalam penurunan karbon yang ada di HST,” jelasnya.

Manfaat lainnya, beber Bupati, masyarakat bisa menikmati nilai oksigennya, semakin lama semakin sehat dan segar, sebab terpacu untuk menanam, menjaga dan menambah jumlah pohon.

“Semoga kerja sama ini dapat membuahkan hasil yang baik, bermanfaat untuk masyarakat HST, juga memperkuat komitmen kita untuk menyelamatkan meratus kita ini,” harapnya.

Sementara, Chief Executive Officer Bloktogo, Muhammad Yafi menyampaikan, usai itu mereka akan melakukan measurement, reporting, verification (MRV) atau pedoman pengukuran, pelaporan dan verifikasi karbon dari lahan yang ada.

“Kami akan melakukan survei dulu ke lapangan bersama tim verifikasi yang ditunjuk sesuai dengan regulasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI,” katanya.

Pihaknya akan memetakan mana yang mau dihitung secara ekonomi dan yang paling menguntungkan dari sisi biaya.

“Memang bukan dari kita langsung, nanti akan ada partner yang sudah punya lisensi dari KLHK, dan validator serta auditor untuk menghitung jumlah karbon,” tutupnya.

Dil/IB

Bagikan:

Iklan