infobanua.co.id
Beranda Daerah Festival Layang-Layang Dumai: Merayakan Warisan Budaya dan Memperkenalkan Wisata Pantai Purnama

Festival Layang-Layang Dumai: Merayakan Warisan Budaya dan Memperkenalkan Wisata Pantai Purnama

DUMAI, infobanua.co.id – Dalam upaya melestarikan warisan budaya nenek moyang, masyarakat pecinta layang-layang di Dumai, bekerja sama dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai, sukses menggelar lomba layang-layang di Pantai Wisata Purnama pada Sabtu (31/8/2024). Acara ini dihadiri oleh 127 peserta dan resmi dibuka oleh Kadis Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen.

Ketua Panitia, Ainawati, S.Sos., M.Si., menyatakan, “Perlombaan layang-layang ini adalah upaya kita untuk mempertahankan budaya nenek moyang dan mengajak generasi muda agar tidak melupakan warisan budaya yang unik ini.” Ainawati juga mengungkapkan rasa syukurnya karena peserta tidak hanya berasal dari Dumai tetapi juga dari kabupaten lain.

Usai perlombaan, acara diresmikan oleh Walikota Dumai, H. Paisal, SKM., MARS., yang diwakili oleh Asisten 2 Syahrinaldi. Syahrinaldi memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan masyarakat Dumai atas kepedulian mereka terhadap permainan tradisional Melayu. “Beberapa waktu lalu, Pemko juga meresmikan perlombaan gasing di Medang Kampai. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Dumai masih sangat peduli terhadap permainan tradisional. Salut kepada panitia!” ujar Syahrinaldi.

Syahrinaldi juga mendorong seniman layang-layang untuk lebih kreatif dengan menambahkan motif batik Melayu pada layang-layang yang dipertandingkan. “Dengan begitu, kita tidak hanya melestarikan layang-layang, tetapi juga motif batik Melayu,” tambahnya.

Ketua LAMR-Dumai, Datuk Zamhur Eghab, menegaskan pentingnya mempertahankan budaya Melayu, “Layang-layang adalah bagian dari warisan budaya yang tidak boleh hilang dari bumi ini.”

Datuk Amronsyah, maestro layang-layang yang menerima Anugerah Warisan Budaya Tidak Benda (WBTB) dari Kemendikbud Ristek RI, mengatakan, “Festival layang-layang di Pantai Wisata Purnama ini adalah kombinasi dari pelestarian budaya dan promosi wisata. Kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata sangat patut dikembangkan.”

Layang-layang, permainan tradisional yang telah ada sejak ribuan tahun lalu, memiliki makna mendalam dalam berbagai budaya. Catatan pertama tentang layang-layang ditemukan dalam dokumen Tiongkok dari 2.500-3.000 SM, sedangkan penggambaran tertua ditemukan dalam lukisan gua di Sulawesi Tenggara, Indonesia, yang diyakini berusia sekitar 4.000 tahun.

Festival Layang-Layang Internasional pertama kali diadakan pada 14 Januari 1989, dan tanggal tersebut kini diperingati sebagai “Hari Layang Sedunia.” Budaya layang-layang telah menyebar dari Indonesia ke Australia, India, Jepang, dan China, dan telah digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk militer.

Ria/IB

Bagikan:

Iklan