infobanua.co.id
Beranda Daerah Miliki Keunggulan dan Kualitas Bagus, Tim PKM-MUB Universitas Andalas Berikan Pendamping Peternak Sapi di Pessel

Miliki Keunggulan dan Kualitas Bagus, Tim PKM-MUB Universitas Andalas Berikan Pendamping Peternak Sapi di Pessel

infobanua.co.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-MUB) Universitas Andalas Padang, memberikan pendampingan kepada kelompok ternak di Air Mati di Nagari Gurun Panjang Utara, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Pendamping itu diberikan tidak terlepas dari kualitas dan keunggulan sapi ternak asli Pesisir Selatan yang cukup bagus dan mesti dikembangkan dan dibudidayakan.

Kemudian, pendampingan tersebut dipimpin oleh Dr. Ir. Mangku Mundana, MP, bersama Dr. Ir. Tinda Afriani, MP, Prof. Dr. Ir. Khasrad, M.Si. selaku ketua TIm, dan dibantu oleh mahasiswa Hidayat Nugraha Zahdi, Ade Fadhilah, Lodri Rahman, Popy Halida, dan Rahma

Karena menurut ketua Tim PKM-MUB Universitas Andalas Padang Dr. Ir. Mangku Mundana mengatakan, bawah Pesisir, salah satu plasma nutfah nasional yang berasal dari Pessel.

Sapi Pesisir merupakan sumber daya genetik yang perlu dilestarikan dan dikembangkan karena memiliki banyak keunggulan, seperti ta­han terhadap penyakit, produktivitas tinggi, pakannya hemat.

Sehingga sangat produktif dan dapat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, dan memenuhi kebutuhan daging masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar).

“Jadi Sapi Pesisir ini mesti dikembangkan dan dibudidayakan. Karena kualitasnya sudah teruji sampai ke nasional, “katanya.

Kelompok ternak yang mendapatkan pendamping kali ini yaitu kelompok ternak sapi yang berada di Air Mati, Nagari Gurun Panjang Utara, Kecamatan Bayang.

Sebab sejauh ini kata Dr. Ir. Mangku Mundana, kelompok ternak sapi Pesisir di Air Mati yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini masih memiliki banyak kendala dalam pengelolaan termasuk pengetahuan dan manajemen pemeliharaan yang kurang optimal.

“Kelompok yang sudah berdiri dari tahun 2014 ini memiliki populasi ternak sapi sebanyak 20 ekor. Namun, masih banyak kekurangan dan kendala dalam pemeliharaannya, “ucapnya.

Untuk itu ungkapnya, dirinya bersama Tim PKM-MUB Universitas Andalas sebagai Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang, membantu kelompok ternak Sapi di Air Mati.

Lebih lanjut disampaikannya, pendampingan tersebut meliputi FGD (Forum Group Discussion) oleh Tim bersama dengan para kelompok ternak sapi Air Mati.

Pada kegiatan pendampingan, juga dilakukan kegiatan sosialisasi berupa materi manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, dan memberikan bantuan obat-obatan, vitamin, dan mineral ternak.

Diketahui, FGD sebagai langkah awal konkret berupa diskusi terstruktur yang dilakukan Tim Pengabdian Universitas Andalas untuk mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Ke­lompok Tani Ternak “Air Mati”.

Setelah itu dengan melibatkan anggota kelompok turut bersama-sama mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan hasil FGD yang dilakukan, permasalahan yang dihadapi yaitu manajemen pemeliharaan meliputi pemberian pakan belum sesuai standar, produktivitas kelahiran anak rendah, serta masalah sanitasi dan kesehatan ternak.

Pakan merupakan faktor terpenting dalam manajemen pengelolaan ternak. Pemberian pakan yang sesuai standar berarti pakan tersebut mengandung nutrisi yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan ternak.

“Kurang­nya pengetahuan kelompok akan ba­han pakan yang berkualitas baik dan kebutuhan yang sesuai standar menjadi permasalahan di Kelompok Tani Ternak Air Mati, “terangnya.

Berdasarkan hasil diskusi tambahnya, Tim menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi masalah pakan, yang mana Tim memberikan pelatihan dan pengoptimalan limbah jerami padi menjadi pakan alternatif, penanaman rumput unggul hijauan makanan ternak, serta pemberian konsentrat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dari pakan hijauan saja

Kemudian juga dilakukan, pemeriksaan organ reproduksi pada sapi betina dilakukan untuk mendeteksi masalah reproduksi, terutama pada sapi yang belum menunjukkan tanda kebuntingan meskipun telah diinseminasi beberapa kali.

Rendahnya produktifitas kelahiran dapat diantisipasi dengan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin agar mengetahui kesuburan ternak sehingga nantinya mampu meningkatkan populasi ternak di Kelompok Tani Ternak Air Mati.

Terakhir Tim memberikan obat-obatan, vitamin, dan mineral ternak sangatpenting untuk ternak sapi karena dapat membantu meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitasnya.

Kesehatan ternak memiliki hubungan yang erat dengan produktivitas ternak, ternak yang sehat dapat berkembang biak de­ngan baik, ternak yang sehat dapat me­ningkatkan harga jual, dan ternak yang sehat dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Melalui serangkaian kegiatan ini, para peternak mendapatkan pengetahuan baru dalam pengelolaan ternak, mulai dari peningkatan kualitas pakan hingga perawatan kesehatan ternak.

Program ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pemeliharaan ternak, me­ningkatkan populasi dan produktivitas sapi, serta memperkuat manajemen bisnis peternakan.

Dengan pendampingan ini, Kelompok Tani Ternak “Air Mati” diharapkan mampu menjadi kelompok yang mandiri dan terampil dalam mengelola ternak­nya, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan dan

Pengabdian ini merupakan bentuk komitmen Universitas Andalas dalam memberdayakan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di sektor peternakan, guna mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah.

“Tim berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh untuk pengembangan sektor peternakan di wilayah lain, se­hingga dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun pertanian dan peternakan yang lebih maju di Suma­tera Barat, “tutupnya.

IB

Bagikan:

Iklan