Akses Jalan yang Baik Menjadi Prioritas dalam Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat di Dapil 4
Nunukan, infobanua.co.id – Akses jalan yang memadai adalah salah satu faktor penting dalam mendukung perbaikan ekonomi masyarakat. Dalam melaksanakan kebijakan pembangunan, pemerintah harus berpedoman pada asas pemerataan dan keadilan. Namun, kenyataannya, masih banyak daerah di wilayah, khususnya di Dapil 4, yang memiliki kondisi jalan yang sangat buruk.
Contohnya, di Kecamatan Tulin Onsoi, yang meliputi wilayah seperti Sikilan, Sebuku, Sembakung, Seimenggaris, Lumbis, hingga Krayan, kualitas jalan masih sangat memprihatinkan dan belum tersentuh pengaspalan. Bahkan, proyek pengaspalan jalan yang dilaksanakan di Pulau Nunukan pada bulan September hingga Oktober, yang seharusnya menjadi prioritas untuk wilayah yang lebih membutuhkan, justru terlihat mengaspal kembali jalan yang aspalnya masih layak pakai.
Pertanyaan kepada Paslon Bahagia: Prioritaskan Jalan yang Rusak atau Pembangunan Lainnya?
Pada kesempatan debat publik, Irwan Sabri, salah satu calon bupati, menanyakan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nunukan, mengenai prioritas pembangunan. Ia menanyakan, “Manakah yang lebih prioritas: memperbaiki jalan yang rusak atau membangun proyek lain yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah Daerah?”
Paslon nomor urut 2, H. Basri Hanafiah, menjawab dengan cerdas, bahwa jika diberikan amanah untuk menjabat sebagai Bupati Nunukan selama lima tahun ke depan, ia akan memprioritaskan pembangunan daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah Dapil 4. “Nunukan sudah cukup memadai, bukan berarti kita meninggalkan daerah lain, seperti Sebatik. Jadi, wilayah Dapil 4 akan menjadi prioritas utama,” ungkapnya.
H. Basri juga menceritakan pengalaman pribadinya saat melakukan perjalanan dari Long Bawan ke Long Layuk. “Dulu, saya hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk perjalanan tersebut. Namun, baru-baru ini saya butuh 7 jam untuk sampai ke tempat yang sama. Ini menunjukkan kemunduran yang sangat signifikan dalam hal infrastruktur,” ujarnya.
Mengenai Pembangunan Infrastruktur di Krayan
H. Basri juga mengkritisi pembangunan yang dilakukan oleh Hj. Asmin Laura, khususnya di Krayan. “Selama dua periode kepemimpinan Hj. Asmin Laura, sebagian besar pembangunan yang ada hanya terfokus pada Jalan Tana Kuning. Krayan seolah-olah dianaktirikan. Banyak sekolah yang rusak, namun tidak ada anggaran untuk pemeliharaannya,” tambahnya.
Menurutnya, jika diberi kesempatan untuk memimpin Nunukan, pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil, terutama jalan, akan menjadi prioritas. “Selama ini, daerah-daerah terpencil sangat terkesan dianaktirikan. Oleh karena itu, jika saya dipercaya menjabat Bupati Nunukan, saya akan fokus memperbaiki infrastruktur jalan,” tegas H. Basri.
Pentingnya Kepemimpinan yang Bijak dan Peduli
Dalam debat tersebut, H. Basri menekankan pentingnya kepemimpinan yang bijak dan peduli terhadap masyarakat. “Seorang pemimpin harus memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat, tidak hanya fokus pada wilayah yang sudah maju. Jangan sampai ada wilayah yang lebih banyak jalannya yang mulus, sementara ada daerah lain yang jalannya masih terbuat dari tanah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan prinsip keadilan sosial, yang tercantum dalam sila ke-5 Pancasila. “Keadilan sosial harus menjadi pedoman kita. Kita tidak boleh membedakan perlakuan terhadap seluruh masyarakat. Masyarakat di daerah perbatasan sangat membutuhkan perhatian, baik dalam hal infrastruktur jalan, fasilitas umum, maupun fasilitas pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.
Tanggapan Paslon Nomor Urut 3: Masih Banyak Daerah Terisolasi di Dapil 4
Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 3, Irwan Sabri dan Hermanus, juga menanggapi isu yang diangkat oleh Paslon Nomor Urut 2. Mereka mengungkapkan bahwa di Dapil 4, meskipun Indonesia sudah merdeka selama 79 tahun dan Kabupaten Nunukan telah berdiri selama 24 tahun, masih banyak daerah yang terisolasi. Di antaranya, wilayah seperti Lumbis Hulu, Tulin Onsoi, Sembakung Atulai, Tau Lumbis, hingga Krayan Selatan, yang masih memiliki kondisi jalan yang sangat buruk. “Jalan dari Sebuku ke Sembakung, misalnya, masih berupa jalan tanah, sementara wilayah ini belum menunjukkan kemajuan yang signifikan selama dipimpin oleh Hj. Asmin Laura,” ujar Irwan Sabri.
Irwan juga menyoroti anggaran daerah yang besar, dengan APBD Nunukan mencapai 1,4 triliun, namun belum mampu mengatasi masalah infrastruktur yang mendasar. “Kami berkomitmen untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur, khususnya jalan di wilayah Dapil 4, agar tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Pendidikan dan kesehatan juga akan menjadi perhatian utama kami,” ujarnya.
Dalam debat publik tersebut, pasangan calon Irwan Sabri dan Hermanus (IRAMA) menegaskan bahwa mereka akan memfokuskan perhatian pada pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah yang terisolasi. “Keterisolasian ini menjadi masalah utama yang harus segera diselesaikan. Kami akan mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Dapil 4 dan membuka akses yang lebih baik untuk masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan,” pungkas pasangan IRAMA.
(H.Ladullah SH ketua umum Tim Bahagia)