infobanua.co.id
Beranda Nunukan Antisipasi Lonjakan Penumpang, PT Pelni Nunukan Optimalkan Layanan dan Dispensasi Tiket

Antisipasi Lonjakan Penumpang, PT Pelni Nunukan Optimalkan Layanan dan Dispensasi Tiket

Kapal Pelni KM Bukit Diguntang saat berlabu di Pelabuhan Tunanantaka dan Kepala Cabang PT Pelni Nunukan, Sudjito

Nunukan, infobanua.co.id – Pelabuhan Nunukan, sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di Kalimantan Utara, terus berupaya meningkatkan kenyamanan bagi penumpang, terutama menjelang lonjakan arus mudik. PT Pelni Nunukan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepolisian KP3, serta TNI Angkatan Laut, untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses naik turun penumpang di tangga kapal.

Kepala Cabang PT Pelni Nunukan, Sudjito, mengungkapkan bahwa lonjakan penumpang diperkirakan mulai terjadi pada 20 Maret 2025, dengan puncaknya antara 25 hingga 27 Maret 2025.

“Untuk saat ini, kami tetap mengoperasikan dua kapal, yaitu KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang, tanpa ada tambahan armada. Kami yakin dua kapal ini masih mampu mengakomodasi kebutuhan penumpang,” ujarnya.

Meski begitu, jika lonjakan penumpang cukup signifikan, PT Pelni akan bekerja sama dengan pihak swasta yang juga mengoperasikan dua kapal tambahan. Dengan demikian, total empat kapal akan beroperasi di Pelabuhan Nunukan guna mengantisipasi arus mudik dan arus balik.

Terkait dengan keterbatasan tiket, PT Pelni telah meminta izin dispensasi dari Kementerian Perhubungan. Dispensasi ini memungkinkan penjualan tiket tambahan dalam jumlah tertentu jika permintaan meningkat.

“Kami selalu mengantisipasi lonjakan, baik saat Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, kami mengajukan dispensasi kepada Kementerian Perhubungan agar dapat menambah kapasitas penumpang jika diperlukan,” jelas Sudjito.

Namun, ia menekankan bahwa jumlah tambahan tiket yang diberikan melalui dispensasi ini tetap mengikuti regulasi dan evaluasi dari pemerintah pusat. Biasanya, tambahan tiket ini mencapai sekitar 50% dari kapasitas normal kapal.

Untuk menghindari praktik percaloan dan memastikan ketersediaan tiket bagi penumpang, PT Pelni mengimbau masyarakat agar membeli tiket jauh-jauh hari melalui aplikasi resmi.

“Di Nunukan, ada sekitar empat agen mitra resmi Pelni yang melayani pembelian tiket. Namun, kami sangat menganjurkan calon penumpang untuk menggunakan aplikasi atau kanal online resmi Pelni agar lebih aman dan praktis,” tambahnya.

Ia juga berharap pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang ingin mudik dapat membeli tiket melalui aplikasi resmi sebelum pulang, guna menghindari kendala kehabisan tiket atau praktik calo.

Saat ditanya mengenai kemungkinan pembukaan layanan penjualan tiket di Tawau, Malaysia, Sudjito menjelaskan bahwa saat ini belum ada rencana tersebut.

“Untuk membuka layanan di Tawau, diperlukan proses panjang, termasuk penunjukan perwakilan resmi. Saat ini, kami masih fokus pada optimalisasi layanan di dalam negeri,” jelasnya.

Dengan berbagai langkah ini, PT Pelni Nunukan optimistis dapat melayani masyarakat dengan lebih baik selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

Yuspal/IB

Bagikan:

Iklan