Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Setiap Tahun Semakin Merosot Dampak Covid-19
Nunukan – senin 5/10/2020, Ir H.Muhammad Sofyang kepala Dinas Pekerjaan umum dan Tata ruang kabupaten nunukan Kalimantan utara
Baca Juga:
Menurut H.Muh Sofyang didampingi Yusuf Uning ST. kepala Bidang Irigasi dan Pengairan (Kabud Pengairan)
saat ditanya apa saja program bidang Pengairan tahun 2020
Baca Juga:
Menurut Yusuf Uning bahwa khususnya di Bidang Sumber Daya Air (SDA) pengairan di tahun ini ada 2 kegiatan yang bersumber dari Dana Dak yang pertama Lokasinya ada di Pulau Sebatik yakni “Pembangunan Jaringan Irigasi” tepatnya di Kecamatan Sebatik Barat untuk pekerjaan ini sampai sekarang sudah selesai 100% tapi keuangannya Sampai detik ini belum terbayarkan baru menerima uang muka 20%.
Baca Juga:
lanjuf yusuf uning jadi dalam hal ini secara tidak langsung kita dari pemerintah masih berhutang kepada mereka pekerjaan artinya pekerjaan mereka sudah selesai tapi Pemerintah belum bayar .
Baca Juga:
yusuf Uning ST.kabid pengairan pada dinas pekerjaan umum kabupaten nunukan kalimantan utara
Kedua kita lakukan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi di kecamatan Nunukan Selatan hingga saat ini kondisi fisiknya belum rampung hanya tinggal sedikit mungkin di atas 90%.
Baca Juga:
Untuk pembayarannya juga belum dibayar sampai sekarang baru mengambil uang muka 20% jadi dalam hal ini sama dengan kegiatan yang kita maksud tadi di Sebatik bahwa kita sebagai pemerintah dalam hal ini masih berhutang kepada mereka karena pekerjaan mereka ini sudah di atas 90% tapi keuangan mereka belum kita bayar 100% uangnya belum karena uangnya belum ada turun dalam hal ini secara tidak langsung kita masih berhutang kepada mereka.
Baca Juga:
Untuk kemajuan fisik khususnya di Sebatik itu sudah 100% dan untuk yang di daerah Kecamatan Nunukan Selatan itu sudah sekitar 97-98 persen hanya tinggal finishing saja tapi agak susah karena belakangan ini sering terjadi hujan karena ada air dari bawah.
Baca Juga:
Jadi kita bingung mengecor lantainya itu aja yang jadi permasalahan yang lainnya sudah selesai.
Baca Juga:
Kalau kita khususnya di “Sumber Daya Air untuk dana Dak hanya ada 2 titik itu saja pada tahun ini, untuk APBD nya ada tapi hanya ada satu titik dan pemeliharaan kerusakan-kerusakan kecil mungkin hanya 5 sampai 10 juta Pembersihkan saluran ada sedimen kita bersihkan sampah-sampah supaya saluran itu lancar terus kita ada juga normalisasi Sungai 1 tapi nilainya hanya 100 juta lebih Poltek itu untuk APBD sudah selesai sejak lama bahkan itu sudah selesai dari bulan 4/5 kemarin. belum terbayar.ujar yusuf uning.”
Baca Juga:
Kalau untuk APBD kurang lebih 800.000.000 juta, Kemudian untuk DAKnya itu hanya kurang lebih 1 M.
ujar yusuf Uning.
Baca Juga:
bahwa Tahun ini 2020 kita tidak dapat anggaran besar untuk Dana Dak sendiri hanya ada dua kegiatan.
Untuk tahun ini 2020 kita tidak ada pembangunan Embung karena rata-rata Embung itu langsung dikerjakan dan dikelola oleh Balai Provinsi untuk pemeliharaan.
Baca Juga:
Kita di bagian Nunukan hanya saluran-saluran yang sudah retak yang sudah longsor dan mungkin sudah ada penuh sedimen itu saja yang bisa kita pelihara karena kita sangat sangat trbatas anggaran.
Baca Juga:
Untuk saluran saluran irigasi yang sudah dibangun lebih dari 10 tahun yang lalu kita selalu meminta anggaran untuk pemeliharaan, Guna untuk mengatasi agar tidak ada kerusakan tadi kita sering melakukan pemeliharaan Makanya kalau kami ini khususnya di bidang pengairan Sumber Daya Air sangat membutuhkan dana pemeliharaan maksudnya agar semua saluran atau Embung tidak mengalami kerusakan yang parah karena selalu pelihara dan untuk saluran irigasi yang sudah rusak mengusulkan ke anggaran APBD maupun anggaran APBN untuk diperbaiki.
Baca Juga:
Dan berharaf tahun 2021 kita mengusulkan di daerah sungai Jepun yang merupakan hasil tinjauan teman teman Konsultan di lapangan itu salurannya sudah agak parah kita usulkan di anggaran APBN mudah-mudahan jika dapat anggaran kita bisa perbaiki.
Baca Juga:
Lanjud Yusuf Uning ST.Mantan kepala Bidang Bidang Bina Marga ,Kalau untuk yang di Sebatik, saya sendiri turut prihatin melihat “Abrasi Pantai” yang sudah cukup memprihatinkan uda puluhan rumah rusak para karena naiknya pasir dari laut kedarat karena daerah situ perlu di dibuatkan pemecah gelombang cuma dalam hal ini Kami dari Dinas Pekerhaan umum Bidang Pengairan kami tidak pernah mendapat anggaran untuk memecah gelombang yang ada tanjung Aruh anggaran itu masuk di bagian bencana Kalau tidak salah itu APBN. Ujar Yusuf Uning.ST.
Baca Juga:
Kalau kami dari Dinas Pejerjaan unum (DPU) untuk sekarang ini kami tidak dapat anggaran.
Baca Juga:
Kami dari Dinas Pekerhaan Umum mengaharapkan khususnya bidang pengairan dan Irigasi, mengharapkan kepada Rekanan alias Kontraktor agar bekerja lebih baik sesuai dengan kontrak kerja, tepat waktu, kwalitas yang lebih bermutuh sehingga masyarakat bisa menikmati jangan bekerjanya asal dikerjakan atau Asal Jadi Rekanan agar lebih baik agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil pembangunan.(yuspal)
Baca Juga:
Baca Juga:
Artikel Terkait
