infobanua.co.id
Beranda Berita Covid19 Perjuangan Dokter Puskesmas Di Zona Merah Kecamatan Tapin Utara

Perjuangan Dokter Puskesmas Di Zona Merah Kecamatan Tapin Utara

RANTAU, infobanua.co.id – Puskesmas Tapin Utara berada di pusaran wabah pandemi Covid-19 di wilayah Kecamatan Tapin Utara yang beberapa bulan terakhir termasuk kawasan zona merah, daerah ini yang paling banyak pasien Covid-19 di Kabupaten Tapin.

Di wilayah kerja Puskesmas Tapin Utara sejak beberapa bulan terakhir memang diakui paling banyak pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
“Jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Kecamatan Tapin Utara terdata 122 orang. Dengan rincian jumlah itu, 118 pasien berhasil sembuh, 3 pasien masih dirawat, dan 1 orang meninggal.Ternyata angka pasien yang sembuh meningkat lebih banyak sehingga yang dirawat tinggal 3 pasien lagi,”kata Kepala Puskesmas Tapin Utara, Sugeng, S.Kep.NS.MM. kepada infobanua. Senin (2/11) di Puskesmas Tapin Utara.

Kepala Puskesmas Tapin Utara ini bersedia berbagi pengalamannya dalam menangani pasien yang terpapar Covid-19. Sementara untuk memberitahukan informasi pribadi pasien Covid-19 yang pernah berobat disini terus terang kami tak bersedia, karena itu sifatnya privasi.
Kondisi di tengah Covid-19 ini menjadi tantangan tugas dan tanggung jawab kami yang berkewajiban menjaga warganya agar tetap sehat.

“Puskesmas Tapin Utara setiap hari mulai Senin sampai Sabtu membuka pelayanan kesehatan dengan catatan pasien yang dilayani ke sini diharuskan mengikuti aturan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak). Selain itu, kami juga melayani konsultasi kesehatan secara online melalui mobile JKN Faskes. Layanan ini diperuntukkan bagi peserta BPJS bisa konsultasi dengan kami apabila memiliki aplikasi mobile JKN Faskes di HP IPadnya masing-masing,”katanya.

Puskesmas Tapin Utara sudah mematuhi protokol kesehatan sejak bulan Maret lalu, setiap pasien yang datang berobat kesini tahap awal harus bersedia di skrining Covid-19 oleh petugas medis kami. Skrining ini penting demi keamanan pasien itu sendiri, orang lain yang kontak dan dekat dengannya, termasuk petugas medis yang menangani.

“Jika ditemukan ada keluhan gejala mengarah ke Covid-19 saat di skrining oleh petugas medis, tindakan langsung kita arahkan ke Poli Covid-19 di luar. Dan yang didalam puskesmas itu biasanya sudah melalui tahap skrining,”katanya

Petugas Tim Penanganan Covid-19 di Puskesmas Tapin Utara berjumlah 15 orang terdiri dari dokter, perawat, petugas kebersihan, petugas medis analis dan apoteker.

“Setiap pasien yang mengeluh dan memiliki gejala Covid-19, kita langsung melakukan tindakan dengan cara 3T, yaitu Testing (Pemeriksaan), Tracing (Pelacakan), dan Treatment (Pengobatan). Dengan 3T tadi kita menghadapi wabah pandemi Covid-19 ini dan tindakan selanjutnya kita rujuk pasien Covid-19 ke Rumah Sakit atau Rumah Isolasi di Banjarbaru,”katanya.

Selain itu, kita juga mengawasi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. “Itulah sebab diantaranya mereka bisa pulih, karena bersedia isolasi mandiri sebagai langkah pencegahan dan penularan Covid-19 ditempat isolasi yang disediakan pemerintah. Karena pernah diawal Covid-19 ini kami memantau pasien Covid-19 ke rumah mereka dengan alat pelindung diri dan ini kurang efektif. Karena di ruang isolasi penanganan Covid-19 ada petugas kesehatan yang selalu mengawasi dan melayani,”pungkasnya.

M Nicko Farizki

#satgascovid19#ingatpesanibu#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan#cucitanganpakaisabun#infobanua#dewanpers

Bagikan:

Iklan