infobanua.co.id
Beranda Jawa Barat Ditengah Daruratnya Covid Ada Agenda Aksi Unjuk Rasa Ke Kawasan Industri, Andri Berharap Satgas Covid Karawang Bisa Menengahinya

Ditengah Daruratnya Covid Ada Agenda Aksi Unjuk Rasa Ke Kawasan Industri, Andri Berharap Satgas Covid Karawang Bisa Menengahinya

Karawang, Infobanua.co.id – Penyebaran wabah Corona Virus Deseas 2019 (COVID – 19) varian terbaru, yaitu Varian Delta kali ini merupakan periode kedua setelah periode pertama yang merebak awal Tahun 2020 lalu di Indonesia. Untuk Varian Delta ini cara penularannya terhitung sangat cepat, berdasarkan keterangan para ahli medis, tidak harus ada droplet atau percikan pernafasan berupa cairan yang bersumber dari batuk atau bersin.

Oleh sebab itu, Pemerintah terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat agar terus mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) dan dilarangnya berkerumun, karena dengan berkerukum, potensi penyebarannya sangat tinggi dan cepat. Sehingga Pemerintah harus mengambil langkah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk Pulau Jawa dan Bali selama 2 pekan, yakni dari 3 Juli sampai 20 Juli 2021.

Upaya tersebut diambil untuk dapat menekan serta mengurangi kasus positif terpapar virus mematikan yang beberapa waktu terakhir ini banyak memakan korban sampai meninggal dunia, angka kematian secara nasional dan lokal untuk daerah tertentu yang berkategori zona merah terus meningkat setiap harinya. Sehingga dengan adanya PPKM Darurat Jawa dan Bali ini bisa berangsur membaik kondisinya.

Sekali pun ada resiko investasi dan ekonomi masyarakat yang sedikit terganggu dengan adanya PPKM Darurat tersebut. Tetapi tidak ada jalan lain untuk mengantisipasinya. Sebab bukan hanya daya tampung rumah sakit yang sudah tidak memadai, Tenaga Kesehatan (Nakes) pun sudah kewalahan dalam menangani membludaknya pasien Covid – 19 varian terbaru ini. Bahkan Nakes pun sudah banyak yang terpapar sampai meninggal dunia.

Disaat sedang darurat – daruratnya wabah Covid – 19 Varian Delta di Karawang dan sebagai zona merah terparah di Jawa Barat, terdengar kabar adanya agenda aksi unjuk rasa masyarakat ke salah satu kawasan industri. Hal itu berkaitan dengan persoalan pengelolaan limbah sisa produksi salah satu pabrik.

Warga lingkungan Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang beragenda melakukan aksi unjuk rasa, karena adanya pengakhiran kerja sama pengelolaan limbah salah satu pabrik yang selama ini dikelola oleh salah satu perusahaan lokal Desa Wadas.

Aktivis Karawang, Andri Kurniawan yang selama ini terlihat aktif menyikapi berbagai macam persoalan di Karawang angkat bicara mengenai agenda aksi unjuk rasa tersebut. Dikatakannya, “Tentu ini menjadi sesuatu hal yang sangat dilematis. Satu sisi sedang merebaknya wabah, tapi disisi lain ada warga masyarakat yang menginginkan suatu perusahaan lokal untuk tetap memiliki eksistensi dalam bidang usaha dan memberikan lapangan pekerjaan untuk warga lingkungan,”

“Karena setelah saya kroscheck, perusahaan lokal yang mengelola limbah sisa produksi itu benar milik warga Desa setempat yang seluruh pekerjanya adalah masyarakat lingkungan, dan kepeduliannya terhitung lumayan bagus terhadap lingkungan, ada agenda rutin membagikan bahan pangan makanan pokok berupa beras untuk masyarakat,” Jelas Andri, Selasa (5/07/2021).

Ditambahkannya, “Untuk itu, saya berharap Satuan Tugas (Satgas) Covid – 19 Kabupaten Karawang, khususnya jajaran Satuan Intelkam Polres Karawang agar dapat menengahi permasalahan tersebut secara persuasif, agar tidak terjadinya aksi unjuk rasa. Karena situasi wabah virus corona di Karawang ini sungguh sedang sangat memprihatinkan,”

“Saya percaya penuh dengan kinerja dan kredibilitas Sat Intelkam Polres Karawang, tentu dapat menengahi persoalan ini dengan cara – cara persuasif. Secara psikologis saya sangat memaklumi, bahkan mengapresiasi warga masyarakat lingkungan Desa Wadas, dengan begitu mereka memiliki prinsip kemandirian berekonomi yang tidak berharap adanya suatu pemberian dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) saja. Karena biasanya, suatu lingkungan yang memiliki kawasan industri atau pabrik pada zona, hanya berharap CSR, tapi ini tidak demikian,” Pungkasnya.

 

Iswanto.

Bagikan:

Iklan