Bolu Mini Cianjur Omsetnya Semakin Mini Akibat PPKM dan Pandemi.
Cianjur, infobanua.co.id – Di masa pandemi serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tentunya masih dirasakan dampaknya oleh para pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kabupaten Cianjur.
Salah satunya UMKM Bolu 21 Mini khas Jawa yang berproduksi di Kampung Tegalbatu, Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Bolu dengan ukuran yang tak lazim dari biasanya hanya sebesar kepalan tangan dewasa dengan diproduksi sedari menjelang terbit sampai tengah hari ini menggunakan campuran bahan-bahan seperti telur, tepung, gula, cokelat dan margarin kini terdampak dari sisi penjualan.
Jaya (25) salah satu karyawan Bolu 21 mengatakan, di masa pandemi dan penerapan PPKM permintaan untuk penjualan bolu yang ia buat turun drastis sehingga berpengaruh pada omset yang dihasilkan.
“Sangat turun drastis. Biasanya dalam sehari kami membuat 3 sak sekitar 4.000 biji lebih, sekarang hanya 2 sak paling kurang dari 2.500 biji,”katanya.
Bolu yang dipatok 1.000 rupiah per bijinya itu saat ini hanya di pasarkan sekitar Kabupaten Cianjur melalui sistem pemesanan sales ataupun penjual keliling.
“Kalau untuk pemasarannya kita sekitar Cianjur itupun ada yang pesan seperti sales atau penjual keliling. Pesan nya juga kan gak tentu setiap hari nya segitu,”ungkapnya.
Pekerja lainnya Wira (18) menuturkan, dampak adanya Pandemi dan PPKM membuat ia dan pekerja lainya tidak bisa pulang ke tempat asalnya.
“Pekerja di sini berjumlah 5 orang. Saya asal Palembang bersama teman saya. Yang 3 berasal dari Solo, sama kaya bos kita. Sudah setahun lebih kami gak pulang,”terangnya.
Wira berharap, adanya perhatian dari Pemerintah kepada para pelaku UMKM seperti ia dan teman-temannya dan ingin PPKM lanjutan segera berakhir sehingga omset bolu yang dijualnya dapat kembali normal
“Pengen cepat berakhir, biar omset dan permintaannya banyak lagi. Selain itu ingin dibantu juga dari segi pemasarannya. Soalnya hanya sekitaran Cianjur,”pungkasnya (byu).