infobanua.co.id
Beranda Blitar Sebagian Hotel di Kota Blitar, Beralih Fungsi

Sebagian Hotel di Kota Blitar, Beralih Fungsi

Blitar, Infobanua.co.id – Semenjak Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga PPKM Level 4, membuat bisnis hotel di Kota Blitar terseyok-seyok.

Okupansi hotel turun sangat signifikan, dampak dari penutupan wisata dan pembatasan aktivitas masyarakat selama pelaksanaan PPKM. Sekarang tingkat hunian Hotel di Kota Blitar hanya sekitar 10 hingga 15 porsen.

Sehingga para pelaku usaha Hotel harus cerdas untuk tetap dapat bertahan di masa pandemi covid-19.

Beberapa Hotel melakukan alih fungsi untuk menutup biaya operasionalnya. Seperti yang dilakukan pengelola Hotel yang cukup terkenal di jalan Melati, Kota Blitar.

Pengelola tersebut membuka layanan swab antigen drive thru untuk warga masyarakat umum, yang dilakukan di halaman Hotel untuk menambah pendapatannya.

“Kondisi bisnis Hotel selama pelaksanaan PPKM sangat lesu, saat ini okupansi hotel hanya sekitar 10 hingga 15 persen saja,” kata Manajer Operasional Hotel, Altin Toreh, Selasa 24-08-2021.

Menurut Altin, okupansi Hotel turun setelah Lebaran atau sejak diberlakukan PPKM Level 4.

Di awal pandemi pada tahun 2020, okupansi hotel juga sempat turun. Namun sejak pemberlakuan new normal pada bulan Juli 2020, okupansi hotel kembali naik mencapai 50 porsen.

“Sedangkan saat ini kondisinya sepi lagi,” jlentrehnya.

Masih menurut Altin, untuk tetap bertahan, pihaknya membuka layanan test swab antigen drive thru di halaman Hotel.

Layanan swab antigen drive thru untuk menambah pendapatan Hotel, karena saking sepinya tamu Hotel.

“Selain menambah pemasukan juga untuk menutup biaya operasional Hotel, karena layanan swab antigen ini juga untuk membantu warga masyarakat di bidang kesehatan,” terangnya.

Lebih dalam Altin menuturkan, selain itu pengelola Hotel juga mengurangi jam kerja karyawan, agar tetap bisa bertahan beroperasi.

Pengelola membuat sistem kerja secara bergilir untuk para karyawan.

“Kami tidak melakukan PHK terhadap karyawan. Namun kami membuat sistem kerja bergilir untuk karyawan. Sehingga dalam sebulan, karyawan masuk kerja hanya empat hari,” ungkapnya.

Selanjutnya Altin menambahkan bahwa, jumlah karyawan Hotel yang dikelolanya ada sebanyak 83 orang. Sedang jumlah kamar di Hotelnya ada sebanyak 87 buah kamar.

Sementara Skretaris PHRI Kota Blitar, Reza Hasyim, mengatakan, kondisi bisnis hotel di Kota Blitar memang berat selama pelaksanaan PPKM Level 4 di masa pandemi covid-19.

Nanun semua Hotel di Kota Blitar tetap bertahan beroperasi, meski kondisinya terseyok seyok. Jumlah Hotel di Kota Blitar sebanyak 14 buah Hotel.

“Bisnis Hotel di Kota Blitar tetap bertahan. Dan belum ada Hotel yang tutup selama pandemi covid-19. Mereka terap beroperasi meski kondisinya sepi,” kata Skretaris PHRI Kota Blitar, Reza Hasyim.

Menurut Reza, ada beberapa Hotel yang melakukan alih fungsi agar tetap bertahan di masa pandemi ini.

“Hotel tutup belum ada. Namun beberapa Hotel alih fungsi, untuk menutup biaya operasional. Seperti Hotel, di jalan Sudancho Soeprijadi, Kota Blitar, sekarang membuka cuci mobil dan Hotel di jalan Melati membuka layanan test swab antigen,” pungkasnya. (Eko.B). 

Bagikan:

Iklan