infobanua.co.id
Beranda KALTARA SD 02 Balansiku Sebatik Melakukan Ptm Menerapkan Prokes Secara Ketat

SD 02 Balansiku Sebatik Melakukan Ptm Menerapkan Prokes Secara Ketat

Nunukan, infobanua.co.id – Menurut Meliati,S.pd Selaku kepala Sekolah Dasar Negeru 02 Balansiku Sebatik Kabupaten Nunukan Provinsi kalimantan utara.
Menurut Meluati.S.Pd bahwa kegiatan Sekolah SD.02 Balansiku, untuk sementara ini memang menerapkan di Intruksikan seperti olahraga dan pramuka itu sementara tidak boleh dilakukan jadi memang kami laksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saja dan untuk sementara karena kurang lebih dua tahun ini kita sangat – sangat tertinggal apalagi pembelajaran yang kita lakukan lewat Secara Daring sebenarnya itu daring itu tidak maksimal.
sangat jauh berbeda siswa belajar bertahap muka dengan Gurunya ketimbang belajar secara daring luring, selain itu juga belum tentu orang tua menyiplin anaknya terkadang juga jaringan internet tidak ada signal sebenarnya itu tidak Efektif tetapi merupakan solusi dari pemerintah pusat melalui kementrian pendidikan jadi kita ikuti saja ujar Meliati kepada wartawan saat dijumpai disekolahnya.
Dari sekian Ratus anak itu memang kasihan dan kita sangat prihatin sekali, saat ini sudah 2 minggu kita pusatkan dulu kegiatan belajar mengajar intinya itu, bahwa Kegiatan belajar mengajar kita ini tidak bisa dipaksakan dengan keadaan seperti ini, yang penting bagaimana kegiatan belajar mengajar kita ini bisa berjalan dengan baik, sementara kalau kegiatan kegiatan kayak Pramuka segala macam kita pending Sementara tujuannya untuk memutus Rantai Corona Virus Diseas (Covid-19).
Saat ditanya kenapa antara Siswa saling berdempetan?.
Menurut Meliati S.Pd selaku Kepala sekolah bahwa itu bukan berdempetan memang kondisi ruang kelasnya saja seperti itu kita yang memang atur jarak meja dan bangku.
jadi sama sekali tidak berdempet karena keterbatasan ruangan yang membuat aturannya seperti itu, lalu kami juga menerapkan mulai dari penghapus pensil dan lain itu tidak boleh saling meminjam kami sudah koordinasi dengan orang tua Siswa bahwa kita tetap mengikuti proses dengan sangat ketat.
Selain itu juga kita bekerjasama dengan PKM di mana semisal ada salah satu seorang Siswa/ yang reaktif maka langsung tidak boleh datang ke sekolah, selanjutnya kami juga sudah meminta pernyataan dan persetujuan orang tua, jika anaknya datang ke sekolah hanya datang belajar dan langsung pulang kerumah masing tidak diperbolehkan berkumpul sama teman yang lain.
untuk pembelajarannya sendiri memang sebelum pandemic masuk sekolah jam 7.30 pagi sampai dengan jam 10 atau jam 11 dan itu masih diterapkan di sini. minimal pembelajaran 3 jam tapi terkadang kami Prihatin terhadap anak-anak yang perlu bimbingan.
khusus kita tinggal sampai 4 jam jika dia betul-betul tidak mengerti.
Kendala kami disekolah sebenarnya banyak tapi dengan situasi Pandamic yang selama pembelajaran tatap muka kurang lebih setahun tidak dilakukan diganti dengan cara pembelajaran baik secara daring maupun secara Luring.
Sudah dua minggu Masuk sekolah dan menerapkan pembelajaran tatap muka Guru dengan Siswanya kami sangat bersyukur.
Sementara ini untuk kendala sangat banyak yang pertama kondisi jalan apalagi kalau hujan jelas ada yang daring ada yang tatap muka kalau siswa itu tidak bisa ke sekolah atau sakit tetap kita daring dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kami tidak harus tatap muka kan semua jika ada salah seorang siswa yang harus memang di daring kan maka kita akan daring kan karena kendala-kendala. tatap muka ini sudah berjalan sekitar 2 minggu.
Harapan atau permintaan saya dari pribadi sangat banyak tapi kondisi pemerintah daerah sekarang tidak memungkinkan, tetapi saya tetap menjalangkan dan mengikuti instruksi Bupati dan kepala dinas pendidikan kalaupun kita meminta dengan kondisi daerah yang seperti ini juga kasihan.
Normalnya Siswa dalam satu kelas itu ada 20 orang, dan Sekolah SD.02 Balansiku siswanya/ murid terbatas juga tidak terlalu banyak jadi satu kelas ada 20 orang siswa harus dibagi dua.
Sekolah Dasar Negeri 02 Sebatik Balansiku yang saya Nahkodai itu Lebih mengedepankan
protokol kesehatan diminta masuk sekolah ada tempat cuci tangan menyiapkan Sabun cuci, setiap siswa harus mengunakan masker walaupun tidak seragam maskernya, begitupun gurunya.
Bahwa untuk jumlah guru yang ada di sini sebanyak 8 orang di mana 6 guru ini adalah guru kelas dan 2 adalah guru bidang studi dengan tata usaha dan perpustakaan masing-masing satu orang dan saya selaku Kepala Sekolah.
saya selaku kepala sekolah berharap agar covid-19 segerah hilang dari bumi NKRI dampaknya luar biasa Dunia pendidikan semakin merosot prekonomian semakin tidak stabil ujar Meliati mengakhirinya.
(Yuspal)

Bagikan:

Iklan