RSUD Mardi Waluyo Gelar In House Training HIV/AIDS
Blitar, Infobanua.co.id-Untuk memaksimalkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan yang menangani kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (AID) di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, menggelar In House Training Program HIV/AIDS, bertempat di ruang komite RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Sabtu 04 Desember 2021.
Acara tersebut diikuti oleh beberapa tenaga kesehatan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang menangani kasus HIV/AIDS di Kota Blitar.
Dari pantauan awak media, selama acara berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes) penyegahan penyebaran covid-19 secara benar dan ketat serta berlangsung dengan tertib dan lancar.
Terdapat beberapa materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah kebijakan HIV terkait penerapan Provider Initiated HIV Testing and Counceling (PITC) dan Voluntary Counceling Testing (VCT).
dr. Mia Melinda, Sp.PD RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, mengatakan, virus HIV merupakan virus yang menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dan mudah terinveksi.
Sementara AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh dari infeksi HIV.
Dan HIV/AIDS dapat menular melalui darah yang tercemar karena jarum suntik saat tranfusi darah, hubungan seks yang tidak aman, seperti heteroseksual, homoseksual dan biseksual, serta seorang ibu yang positif HIV/AIDS kepada bayi melalui antenatal, intra partum dan laktasi.
Apabila seseorang terinfeksi HIV, gejala klinis yang akan dialami biasanya kehilangan berat badan lebih dari 10 porsen dari berat badan dasar.
Selanjutnya demam terus menerus dengan temperatur lebih dari 37,5 derajat Celsius lebih dari satu bulan.
“Kemudian diare terus menerus lebih dari satu bulan dan kulit kering yang luas, limfadenopati juga meluas,” ungkapnya.
Selanjutnya dr Mia menerangkan, ada pengobatan dasar yang dapat dilakukan oleh orang terkena HIV/AIDS.
Pengobatan dasar tersebut berupa penyuplaian gizi yang sesuai, pemberian obat simtomatik, aktif mengkonsumsi vitamin, rajin berolahraga dan adanya dukungan psikososial dari orang-orang dekat di sekitarnya.
Agar seseorang tidak terjangkit HIV/AIDS, disarankan absen berhubungan seks, berperilaku saling setia dengan pasangan, serta selalu memakai kondom apabila berhubungan seks.
“Karena prinsipnya kita wajib menjauhi penyakitnya bukan pada orangnya,” pungkasnya. (Eko.B)