DPC PPP Kota Blitar Mengadakan Muscab IX
Blitar, infobanua.co.id – DPC PPP Kota Blitar, mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab) IX, di Griyo Joglo, jalan Bengawan Solo Utara, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jum’at 17 Desember 2021 sore.
Muscab kali ini dengan agenda penyampaian pandangan umum PAC atas kinerja 5 tahun pengurus harian DPC secara kolektif kolegial atau kebersamaan, jadi tidak ada kompetisi tapi musyawarah mupakat. Dan dilanjutkan dengan menyusun formatur untuk mengusulkan calon Ketua.
Sebelum Muscap dimulai, diawali dengan reses masa persidangan III tahun 2021 anggota DPRD Kota Blitar, oleh Nuhan Eko Wahyudi dan Guntur Pamungkas.
Tampak hadir dalam agenda tersebut pengurus DPW PPP Jawa Timur, Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Ansori Baidowi, didampingi Didik, Sigit, Taufik dan Firza.
Dalam sambutanya Ansori Baidowi, mengatakan, sejak SK Muscab diterima 21 September lalu, pihaknya langsung tancap gas, mengingat pelaksanaannya sudah di ujung tahun. Untuk itu gelaran forum tertinggi di tingkat cabang tersebut harus segera dilaksanakan.
“Tugas dari forum Muscab adalah menyusun tim formatur dan mengusulkan calon ketua,” kata Ansori Baidowi.
Menurut Ansori Baidowi, bila usulannya sama dengan kajian DPW dan DPP, maka akan ditetapkan.
Tapi kalau belum sama tentu dimusyawarahkan lagi sampai ketemu yang baik dari yang terbaik.
“Selanjutnya DPP akan menurunkan tim survei, siapa yang paling layak memimpin PPP di Kota Blitar,” jlentrehnya.
Lebih dalam Ansori Baidowi menuturkan, pihaknya selalu menekankan, musyawarah bukanlah ajang perpecahan melainkan rekonsiliasi.
Sebab Muscab pada periode ini tidak ada sistem pertandingan, atau kompetisi, tapi sistem musyawarah mufakat.
“Jika calon ketua DPC ada 3 misalnya, tidak perlu diadu di Muscab. Mereka akan dipanggil untuk dimusyawarahkan,” terangnya.
Selanjutnya Ansori Baidowi menjelaskan, dalam hal ini tidak ada jual beli suara tetapi musyawarah untuk mufakat.
“Jangan sampai gara-gara Muscab ada kader PPP potensial yang hilang di Kota Blitar. Suasana forum ini harus harmonis dan penuh keakraban,” tegasnya.
Sementara Agus Zunaidi, nengatakan, bila jabatannya sebagai Ketua DPC sudah berakhir pada Oktober 2021 yang lalu (demisioner).
Sehingga agenda di forum ini adalah pertanggungjawaban keuangan, evaluasi perolehan suara dan yang lainnya.
“Masing-masing PAC menyampaikan pandangan umum atau pandangan akhir, menerima atau tidak, kemudian mengusulkan calon ketua,” kata Agus Zunaidi.
Lebih dalam Agus menerangkan bahwa, Muscab ini tidak memilih calon ketua tapi memilih formatur dimana 3 PAC akan menunjuk 2 formatur.
“Insha Allah, formatur yang dari DPC, kami serahkan ke Pak Nuhan,” ungkapnya.
Menurut Agus, setelah susunan formatur selesai, akan dijadualkan rapat formatur di DPW. Dan nanti juga ada dari DPP sehingga jumlahnya ada 5 orang formatur, yaitu dari DPP 1 irang, DPW 1, DPC 1 dan PAC 2 orang.
Memang banyak calon untuk posisi ketua. Tidak ada voting tapi musyawarah mufakat.
“Sebagai kader, kami siap diposisikan di manapun, termasuk jika tidak ditempatkan di manapun,” ungkapnya.
Ditanya terkait Pemilu di tahun 2024, Agus menhawab bahwa dirinya mentargetkan 1 Dapil 2 kursi.
“Kalau target itu tercapai, muaranya adalah PPP dapat 6 kursi, dan kami akan mengusung calon Kepala Daerah sendiri,” pungkasnya. (Eko.B).