Penyebar Berita Hoax Begal di Utara MBK Blitar Minta Maaf
Blitar, Infobanua.co.id – Berita bohong (hoaks) yang muncul di media sosial (medsos), kebanyakan dipicu oleh ketidaktahuan penyebarnya, kemudian menjadi sok tahu dan memelintir informasi tersebut.
Itu salah satu yang diakui oleh Indra Wahyu (29) warga Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pengunggah berita hoaks tentang begal dan pembacokan di wilayah Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, atau sisi Utara Makam Bung Karno (MBK) pada Selasa 19 April 2022 yang lalu, saat diperiksa di Satreskrim Polres Blitar Kota, Rabu 20 April 2022.
Memang awalnya hanya mendengar kabar tentang kecelakaan lalu lintas di tempat tersebut.
Kemudian mereka mengunggahnya di groub WhatsApp (WA) komunitas motor Supra Wafe Blitar, tetapi mereka menambahi dan merekayasa kabar tersebut menjadi hoaks tentang begal disertai pembacokan.
Selanjutnya kabar yang tidak jelas tersebut dibumbui oleh ABH (18), warga Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, sehingga membuat keresahan warga masyarakat.
Kemudian Satreskrim Polres Blitar Kota menyelidikinya dan berhasil mengamankan kedua orang pelaku.
Namun polisi hanya memberikan pembinaan kepada keduanya dan tidak memproses secara hukum kasus tersebut.
“Informasi tentang kejadian begal yang kami unggah di groub WhatsApp itu tidak benar, dan kami mengaku bersalah serta menyesal,” kata Indra Wahyu saat di Polres Blitar Kota, Rabu 20 April 2022.
Menurut Indra, dia membuat informasi bohong tentang begal hanya iseng.
Sebelum mengunggah kabar bohong tentang kejadian begal, dia sempat ngobrol dengan temannya tentang kecelakaan lalu lintas di Utara Makam Bung Karno.
Tetapi Indra memelintir informasi tentang peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut dengan kejadian begal di Utara Makam Bung Karno.
“Kami membuat informasi tidak benar tentang kejadian begal supaya warga masyarakat tidak keluar malam. Maksud kami baik, tetapi cara kami salah,” ungkapnya dengan muka tertunduk malu.
Selanjutnya Indra juga meminta maaf kepada warga masyarakat Blitar yang telah resah dengan berita bohong tentang kejadian begal yang telah dia unggah di gruob WhatsApp.
“Kami minta maaf dan tidak akan kami ulangi lagi,” janjinya.
Sementara Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Momon Suwito Pratomo, mengatakan, Polisi hanya melakukan pembinaan terhadap kedua pelaku.
“Dengan pertimbangan azas manfaat dan azas kemanusiaan, kami hanya melakukan pembinaan kepada kedua pelaku,” pungkasnya. (Eko.B)