Kerukunan Keluarga Barru Harus Mendukung Program Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan
Mengusung Tema ” Malisiparappe Rebba Sipatokkong” .
Nunukan, infobanua.co.id – Pemerintah daerah kabupaten nunukan melalui Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kerukunan Daerah Barru (KKDB) Kabupaten Nunukan masa bakti 2022-2027.
Acara yang berlangsung di Gedung Amalia, Jalan Tanjung Nunukan, dikukuhkan Ketua Umum DPP KKDB Barru H. M. Yasin Azis, S.E.
Mengusung tema “Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong”, acara diawali tarian Paduppa dari anak-anak kelahiran Barru dengan pakaian adat Sulawesi Selatan.
Tarian ini merupakan tarian pembukaan, Dilanjutkan paduan suara Lagu Indonesia Raya dan mars KKDB, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Wabup H Hanafiah mengharapkan pengurus dapat membawa organisasi ini mberikan dampak positif terhadap warga Barru di Nunukan.
“Secara eksternal, saya berharap organisasi ini bisa membangun kerja sama dengan pemerintah daerah, bisa bergandengan tangan dalam membangun Nunukan, sehingga dapat lebih maju dan berkembang ujar Hanafiah.
Lanjudnya bahwa organisasi semacam ini sangatlah penting, karenanya hubungan antara esnis sehingga memudahkan untuk melakukan komunikasi manakala terjadi sesuatu hal baik secara positif maupun negatif.
“Dengan adanya ketua tentunya lebih mudah untuk diatasi masalahnya. Inilah merupakan salah satu tujuan, ketika organisasi dibentuk untuk mengatasi problem-problem yang dihadapi kita semua, baik mungkin ada bentrok antar sesama suku maupun suku lain, antara Agama atau lainnya, saya kira ini sangat membantu kita dalam rangka mengkomunikasikannya,” jelasnya.
Sesuai dengan data dikesbangpol bahwa sebanyak kurang lebih 28 etnik di Kabupaten Nunukan ini, tentunya semua bersaudara dalam bingkai NKRI, Tidak ada yang dapat melunturkannya apabila tetap pada prinsip ‘Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung.
“Ini merupakan petuah dari leluhur kita, yang harus kita kedepankan dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya yakin dengan kita memakai petua ini, insyaallah bisa berjalan dengan baik”, tuturnya.
Sebelum menutup sambutannya, Wabup Hanafiah menyampaikan 3 hal penting. Pertama, pemerintah sedang menghadapi stunting, dimana anak tumbuh tetapi tidak seperti biasanya dan tidak sehat.
“Kiranya nanti warga KKDB dapat membantu pemerintah, dalam programnya apalagi banyak dokter yang di KKDB, sehingga tidak ada anak yang terkena stunting di warga Barru yang ada di Kabupaten Nunukan, mari bergandengan tangan dengan permasalahan ini,” katanya.
Kedua, terkait sampah. Menurut Wakil bupati Nunukan telah menerbitkan Perdanya oleh karena itu Wakil bupati mengajak warga Barru agar membuang seusai waktu yang ditentukan mulai pukul 18.00 WITA sampai 06.00 WITA. Sehingga sampah tidak terlihat di siang hari.
Pemerintah kabupaten nunukan melalui Dinas Lingkungqn Hidup berusqhq bersama intqnsi terkait untuk menjaga dan berusaha bagaimana kabupaten nunukan diujung perbatasan bisa mebdapat mendapat Adipura, salah satunya masyarakat tidak membuang sampahnya di jam yang tidak dijadwalkan.
Saya wakil bupati nunukan atas nama pemerintah bersama sama berharap kepada kita semua, melalui organisasi kerukunan mari kita b budayakan membuang sampah malam saja, khusus hari Minggu karena petugas kita banyak yang Nasrani.
Jadi sampahnya jangan dibuang langsung, nanti berbau menimbulkan pencemaran udara, jadi simpanlah dulu, hari Senin baru dibuang, disini memang diperlukan kerjasama, serta kesadaran masing-masing,” ajar Hanafiah sebagai Wakil bupati.
Ketika pemerintah daerah sudah melarang membangun tanpa ijin, diharapkan masyarakat tidaklah membangun seenaknya.
“Contohnya, janganlah membangun jalan pantai kita, di depannya ada kelihatan pulau Sebatik dan mangrove yang cantik, untuk sekarang pertahankan yang demi masa depan anak cucuh kita ujar Wqkil Bupqti Mengakhirinya.
Yuspal/ Hms