infobanua.co.id
Beranda KALTIM Penajam Paser Utara Trend Kasus Malaria Dipredikat Tinggi, Anggota DPRD Sebut Pemda PPU Siap Gelontorkan DAK Tanggulangi Kasus Ini

Trend Kasus Malaria Dipredikat Tinggi, Anggota DPRD Sebut Pemda PPU Siap Gelontorkan DAK Tanggulangi Kasus Ini

PENAJAM, infobanua.co.id – Trend kasus Malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) di predikat kasus ini yang tertinggi di semester 2022.

Tercatat sebanyak 559 kasus malaria menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PPU, terhitung sejak Januari hingga September 2022.

Saat ini Dinkes PPU tengah sedang berupaya untuk menanggulangi penyakit malaria dengan menerbitkan Peraturan Daerah (Perbub) tentang tentang penanggulangan malaria. Lantaran, Kabupaten ini menjadi wilayah yang masuk dalam zona merah endemis malaria.

Untuk itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Syarifuddin HR yang akrab disapa Om Coy, mengatakan bahwa persoalan ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah kabupaten.

“Kebanyakan yang terkena kasus malaria itu para pembalak (penebang kayu) yang mencari kayu di hutan. Di Kecamatan Sotek banyak yang kena kasus ini,” kata Syarifuddin, Rabu (29/9/2022).

Politikus Partai Demokrat itu menjelaskan, pemerintah daerah melalui Dinkes PPU telah menggandeng Pemerintah Provinsi Kaltim, Kementrian Kesehatan RI dan WHO dalam mengatasi kasus Malari di daerah ini.

“Dinkes PPU sudah lama berupaya untuk menanggulangi kasus ini, bahkan sudah menggandeng dari pemerintah pusat dalam menyelesaikan persoalan ini,” ucap Syarifuddin HR.

Selain itu, ia juga mengatakan dalam upaya menanggulangi kasus malaria di Kabupaten Benuo Taka, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran khusus dalam menanggulangi kasus tersebut.

” Pemerintah daerah telah menggelontorkan anggaran juga untuk menanggulangi kasus malaria ini di APBD Murni nanti,” tandasnya.

Untuk diketahui bahwa selama empat tahun terakhir kasus malaria di wilayah ini mencapai ngka lebih 1.000 kasus per tahun. Di tahun 2018 sebanyak 1.125 kasus, tahun 2019 sebanyak 1.050 kasus, tahun 2020 sebanyak 1.364 kasus dan tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 1.472 kasus. (ADV).

 

Reporter : Syahid Rahman
Editor : Ibrahim

Bagikan:

Iklan