infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN BI Kalsel Akselerasi Digital dan Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) ke UMKM

BI Kalsel Akselerasi Digital dan Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) ke UMKM

Kepala Perwakilan BI Kalsel Imam Subarkah mengatakan, digitalisasi menjadi strategi yang dilakukan UMKM untuk tetap bertahan (survive) di masa pandemi Covid-19. UMKM pada umumnya mengubah saluran pemasaran dari semula mengandalkan toko dan tatap muka menjadi penggunaan tampilan layar (on screen display) sebagai bagian dari transaksi dalam jaringan (online).

BI juga secara aktif mendorong akselerasi digital serta inklusi ekonomi dan keuangan melalui perluasan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) oleh UMKM. ”Manfaat yang dinikmati melalui penggunaan QRIS di antaranya potensi perluasan penjualan seiring dengan kemudahan dalam pembayaran dan terhindar dari risiko pemalsuan dan pencurian uang,” katanya usai diskusi panel bertema ”Sinergi Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Penguatan Perekonomian Kalimantan Selatan di Era Digital” di Banjarmasin, Senin (28/11/2022).

Dalam kaitannya dengan upaya pengendalian inflasi, kata Imam, BI juga berupaya meningkatkan peran UMKM pangan melalui optimalisasi digitalisasi, antara lain melalui pertanian digital (digital farming). Sejauh ini, teknologi pertanian digital sudah diterapkan pada kluster bawang merah di Kabupaten Tapin dan kluster padi organik di Kabupaten Tanah Bumbu.

”Ragam teknologi digital diperkenalkan di sepanjang rantai proses pertanian, baik sisi hulu (budidaya) maupun sisi hilir (pemasaran), untuk mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, serta akses pemasaran dan nilai tambah,” katanya.

Digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Kalimantan Selatan berpengaruh besar terhadap pemulihan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. Untuk itu, strategi pemberdayaan UMKM perlu dititikberatkan pada aspek digital agar UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan mampu bersaing dengan unit usaha lain.

Besarnya pengaruh digitalisasi pada UMKM di Kalsel diketahui dari hasil survei yang dilakukan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bersama Bank Indonesia. Hasil survei tersebut disampaikan dalam

Ketua ISEI Cabang Banjarmasin Ahmad Yunani menyampaikan, hasil survei menunjukkan bahwa digitalisasi berpengaruh tinggi (42 persen) terhadap keuntungan UMKM. Digitalisasi terbukti dapat meningkatkan rata-rata keuntungan usaha. Digitalisasi juga berpengaruh tinggi (40 persen) terhadap efisiensi tenaga kerja.

Terhadap kemajuan kondisi usaha, digitalisasi berpengaruh tinggi sebesar 42 persen. ”Digitalisasi UMKM menciptakan efek berganda (multiplier effect), yang berarti semakin banyak layanan digital UMKM, maka semakin memajukan kondisi usaha, terlebih untuk menjangkau konsumen yang lebih luas,” katanya.

Menurut Yunani, digitalisasi terhadap jangkauan pasar nasional berpengaruh tinggi sebesar 40 persen. Ekonomi digital pun dipercaya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pasar nasional. Bahkan, digitalisasi menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya ke pasar internasional karena pengaruhnya juga tinggi (32 persen).

”Meskipun 80 persen pelaku UMKM menganggap pemerintah dan pihak terkait belum mampu memulihkan ekonomi secara merata, ternyata 54 persen responden menganggap pemerintah dan pihak terkait telah mampu memulihkan ekonomi secara berkelanjutan,” katanya.

Yunani berharap para pelaku UMKM di Kalsel dapat mengoptimalkan keunggulan dari digitalisasi dengan belajar dari berbagai sumber agar pengetahuan mereka terus bertambah. UMKM masa kini diharapkan dapat berkembang optimal melalui digitalisasi sehingga tidak lagi mengandalkan cara-cara konvensional. ”Perlu adanya edukasi, sosialisasi, dan pembelajaran tata kelola penggunaan digitalisasi untuk para pelaku UMKM yang masih belum memahami berdagang secara digital. Pembinaan dari pihak-pihak terkait dibutuhkan agar UMKM dapat naik kelas,” ujarnya.

ida yusnita

Bagikan:

Iklan