Diduga Mencuri Kambing,Warga Nganjuk Tewas Dengan Tragis oleh Massa
Nganjuk, infobanua.co.id – Nasib na’as dialami oleh Jamaludin (60) warga Desa Blongko,Kecamatan Ngetos,Kabupaten Nganjuk.Dia tewas dengan mengenaskan setelah dihajar massa tetangganya di Desa Blongko karena diduga mencuri kambing,Sabtu (1/3/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.
Peristiwa maut ini bermula saat warga Desa Blongko Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk melakukan pengintaian untuk mengetahui pencuri kambing yang akhir-akhir ini meresahkan.
Sebab,beberapa hari terakhir warga Desa Blongko dibuat resah lantaran kambing peliharaannya sering hilang.Hal tersebut menjadikan warga geram dan berniat untuk menjebak pelaku pencuri kambing.
Di saat warga sedang berjaga,kebetulan Jamaludin dengan mengendarai sepeda motor dengan membawa obrok lewat.Melihat ada seseorang dengan membawa obrok seperti wadah kambing,massa pun menghadangnya.
Tak bisa dihindari,Jamaludin menjadi sasaran amukan massa hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Obrok (keranjang) dan motornya pun tak luput dari sasaran massa.Barang-barang itu pun dibakar massa termasuk ponsel milik Jamaludin.
Kasi Humas Polres Nganjuk AKP Supriyanto saat dikonfirmasi pada Senin (13/3/2023) malam menjelaskan waktu itu warga menduga Jamaludin hendak mencuri kambing.Bahkan,warga meneriakinya dengan sebutan maling.
“Karena salah satu warga berteriak maling,warga lainnya keluar rumah dan menghakimi Jamaludin hingga meninggal di TKP, ” jelas Supriyanto saat dihubungi via ponselnya.
Supriyanto menambahkan berdasarkan penuturuan warga,yang bersangkutan memang mempunyai rekam jejak jelek,lantaran pernah mencuri.
Ketika ada pencurian kambing,warga Desa Blongko pun menduga dia pelakunya,hingga warga geram.
“Ada 7 terduga pelaku yang diamankan oleh petugas gabungan Unit Reskrim Polsek Ngetos dan Satreskrim Polres Nganjuk.Tapi karena 1 orang tidak terlibat, maka dipulangkan pelaku,” terang Supriyanto.
Masih menurut Kasi Humas Polres Nganjuk,di antara 6 orang yang diamankan itu,ada ketua RT dan kepala dusun.
“Tujuh terduga pelaku lainnya masih buron atau masuk dalam DPO,” tutupnya.
(prs)