infobanua.co.id
Beranda KALTIM Antisipasi Defisit Air Dengan Dua Langkah

Antisipasi Defisit Air Dengan Dua Langkah

Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Berau, Saipul Rahman (Kanan), bersama beberapa staf Perumda Batiwakkal. (Kiri). Foto: Spesial

BERAU, infobanua.co.id – Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Berau, Saipul Rahman mengatakan, selain membangun SPAM di Singkuang, pihaknya sedang mengembangkan sistem pemetaan jaringan pipa dengan software QGIS.

Jaringan pipa yang juga dapat dioverlay dengan google map, sehingga mudahkan dalam distribusi dan monitoring jaringan pipa.

“Tujuannya agar pembagian tekanan air bisa merata di seluruh titik distribusi ke pelanggan,” ungkapnya, Rabu (21/6/23).

Dengan dua langkah ini diharapkan wilayah perkotaan dapat terhindar dari defisit air bersih yang mengancam akibat tingginya permintaan penyambungan baru dan stagnannya kapasitas produksi.

Menurutnya Saipul Rahman, berdasarkan perbandingkan dengan kapasitas produksi air bersih di perkotaan sekitar 600 liter per detik (l/d) yang dikelola oleh Perumda Air Minum Batiwakkal Berau maka diperkirakan hanya dapat melayani 33.000 pelanggan.

“Ini berdasarkan kemampuan Perumda yang pada tahun 2017 masih bernama PDAM Tirta Segah melayani 18.000 pelanggan dengan kapasitas 327 l/d,” terangnya.

Jika saat ini sudah melayani 32.000 pelanggan dan sampai akhir tahun diharapkan bisa bertambah 4.000 pelanggan, maka diperkirakan awal tahun 2024 Tanjung Redeb akan mengalami defisit air.

Untuk mengatasi defisit air yang diakibatkan kekurangan kapasitas produksi ini, adapun Dinas PUPR telah menyiapkan usulan alternatif yang bisa ditempuh, yakni dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau, Radite Hari Soeryo mengatakan, pengolahan baru SPAM bertujuan untuk memenuhi kekurangan produksi air bersih khususnya di perkotaan.

Menurutnya, pembangunan baru itu mesti dilakukan, karena kondisi air baku yang ada tidak memadai. Maka tahun ini, kami berusaha untuk memulai pengolahan baru di kota maupun luar kota.

“Untuk wilayah perkotaan, SPAM akan nantinya dibangun di wilayah Singkuang. Anggarannya nanti disiapkan, yakni sejumlah Rp 17 miliar. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Perumda Air Minum Bariwakkal,” terangnya. (Slf/Adv)

Bagikan:

Iklan