infobanua.co.id
Beranda Banjarbaru Paman Birin: Bubur Asyura Tradisi Gotong Royong dan Berbagi

Paman Birin: Bubur Asyura Tradisi Gotong Royong dan Berbagi

Banjarbaru: Pada Jumat pagi tanggal 28 Juli, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan tradisi Mangawah Bubur Asyura dengan khidmat. Acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Paman Birin dan berlangsung di halaman Setda Provinsi Kalsel yang terletak di Banjarbaru.

Bertepatan dengan peringatan tanggal 10 Muharram, tradisi ini menjadi momen bersejarah untuk meningkatkan budaya gotong royong dan semangat berbagi di antara masyarakat.

Dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur, Gubernur Paman Birin bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebelum memulai prosesi mengaduk bubur asyura dalam kawah besar. Setelah bubur matang, beliau dengan tulus membagikan 5.000 porsi bubur asyura kepada seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) dan masyarakat yang hadir. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam mempererat tali persaudaraan.

Bubur asyura khas Banjar memiliki ciri khas tersendiri, terdiri dari 41 jenis bahan yang disusun secara hati-hati. Proses penyajiannya pun tidaklah mudah, namun itulah yang membuat bubur asyura begitu istimewa. Berbagai bahan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah kering, daging, dan rempah-rempah dipadukan dengan harmonis, menciptakan cita rasa yang khas dan menggugah selera.

Menyantap bubur asyura bersama-sama memberikan pengalaman tak terlupakan bagi warga Kalimantan Selatan. Tradisi ini tidak hanya menyatukan suku dan agama yang berbeda, tetapi juga mencerminkan keragaman budaya yang menjadi kekayaan masyarakat setempat. Melalui momen berbagi ini, hubungan antara pemerintah dan masyarakat semakin erat, terjalin dengan baik melalui rasa kebersamaan dan saling mendukung.

Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Mangawah Bubur Asyura memiliki makna yang dalam. Setiap bahan yang dimasukkan ke dalam bubur melambangkan nilai-nilai kehidupan dan simbol kebersamaan. Oleh karena itu, acara ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kalimantan Selatan dan akan terus dilestarikan untuk generasi mendatang. rel

Bagikan:

Iklan