infobanua.co.id
Beranda Daerah Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif, RSUI Selenggarakan Kampanye dan Penyuluhan

Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif, RSUI Selenggarakan Kampanye dan Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dan kampanye dalam rangka mengurangi sampah plastik diselenggarakan bertepatan pada momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) kegiatan ini juga dilatarbelakangi adanya persoalan sampah plastik yang masih menjadi isu global.

Depok, infobanua.co.id – Kegiatan penyuluhan dan kampanye dalam rangka mengurangi sampah plastik diselenggarakan bertepatan pada momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) kegiatan ini juga dilatarbelakangi adanya persoalan sampah plastik yang masih menjadi isu global. Tak hanya itu, kegiatan ini dilaksanakan sebagai refleksi atas peristiwa melekdaknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Leuwigajah yang mengakibatkan kerugian dampak lingkungan serta korban jiwa yang tidak sedikit. Tahun 2023 terjadi peningkatan temperatur global sekitar 1.2ᴼC lebih ditinggi dibandingkan dengan suhu panas rata-rata abad 20 (World Economic Forum, 2011) dan berdasarkan BMKG tahun 2023 Indonesia mengalami temperatur terpanas sepanjang sejarah dengan suhu rata-rata sebesar 27.2ᴼC lebih tinggi 0.5ᴼC dibandingan rata-rata periode 1991-2020.

Pada kegiatan ini kami bergerak dalam satu tim yang tergabung dari Unit Sanitasi Lingkungan dan Unit Promosi Kesehatan, menyasar langsung kepada pasien dan keluarga, pengunjung, serta pegawai rumah sakit dengan melakukan kampanye dan penyuluhan keliling.

Fokus kampanye dan edukasi ini adalah tentang pentingnya pemilahan sampah. Hal ini menjadi prioritas RSUI sebagai green hospital yang berkomitmen pada praktik lingkungan yang berkelanjutan. RSUI juga memiliki program bank sampah yang mengubah sampah menjadi sumber daya ekonomi yang bernilai.

RSUI memiliki program bank sampah dimana sampah dipilah berdasarkan sampah daur ulang dan bernilai ekonomis seperti botol plastik, kertas, minyak jelantah, dan lainnya. Anggota bank sampah merupakan karyawan RSUI, sampah yang disetorkan ke bank sampah akan mendapatkan poin dan selanjutnya ditukar menjadi voucher belanja koperasi RSUI senilai Rp. 20.000,- Rp. 50.000,- dan voucher pemeriksaan MCU senilai Rp. 300.000,-

Melansir dari website SIPSN tahun 2023 menunjukan bahwa pengurangan sampah di Indonesia sebesar 2,7 juta ton/tahun atau 15.98% sedangkan penanganan sampah sebesar 9,9 juta ton/tahun atau 50.49% dari timbulan sampah di Indonesia 17,4 juta ton/tahun. Melihat dari data ini kita perlu semakin sadar dan melek pentingnya pengolahan sampah dapat dimulai dari lingkungan kecil seperti rumah dan budaya di tempat kerja.

Dikutip dari laman Indonesia Solid Waste Association menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua, yaitu sebesar 5,4 juta ton/tahun atau 14% dari total produksi sampah.

Noni Chrissuda, Koordinator Sanitasi Lingkungan RSUI dalam kampanyenya turut menyampaikan bahwa sampah salah satu penyumbang besar dalam pemanasan global. Rabu (21/02/24).

“Sampah mempunyai kontribusi besar terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca. Penumpukan sampah tanpa diolah dengan baik akan melepaskan gas metana/methane (CH4) yang berkontribusi pada peningkatan suhu global, sehingga yang kita rasakan belakangan ini suhu udara menjadi lebih panas” jelasnya.

Diharapkan melalui kampanye ini, para pasien, pengunjung, pegawai rumah sakit dapat semakin sadar akan pentingnya memilah sampah.

“Kami berharap agar masyarakat khususnya mereka yang berkunjung ke rumah sakit ini, dapat menerapkan prinsip pemilahan sampah. RSUI sendiri sudah melakukan upaya pemilahan sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle) menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya” tambahnya.

Kolaborasi dan proaktifitas dari seluruh masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi masalah sampah dan penggunaan plastik secara bijak. Pemilahan sampah bukan hanya sekadar upaya menjaga lingkungan, namun juga mendukung gaya hidup sehat demi kesejahteraan kita bersama. (Wahyu)

Bagikan:

Iklan