infobanua.co.id
Beranda Berita Tokoh Agama Diskusi dan Membahas Pandangan Kitab Suci Setiap Agama Tentang Akhir Zaman

Tokoh Agama Diskusi dan Membahas Pandangan Kitab Suci Setiap Agama Tentang Akhir Zaman

Masih adanya peperangan dan konflik berlatar agama menjadi topik diskusi antar pemimpin agama dunia yang diselenggarakan Kantor WARP (World Alliance of Religion’s Peace) pada pertemuan Konferensi Doa di Kantor WARP, Minggu (25/2/2024).

40 tokoh agama dunia yang tergabung di WARP (World Alliance of Religion’s Peace) melakukan diskusi dan pembahasan tentang peran agama untuk mengakhiri konflik dan pengakhiran perang.

Beberapa peneliti Islam yang hadir pada kegiatan ini yakni, H Muhammad Galib Mattola (MUI Wakil Ketua MUI Sulawesi Selatan), panelist Buddha Phra Sithawatchamethi (Kepala Sekolah Pali Sueksa – Bangkok) dan panelist Kristen HWPL Made Suartana.

Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana streaming untuk kegiatan Konferensi Doa Dunia berikutnya dan RPA 2. Dengan menghadirkan para pemimpin agama hadir di Akademi Perdamaian Agamawi HWPL yang akan digelar 2 sampai 9 Maret 2024.

Juga dibahas program lanjutan diskusi keagaman, dengan mengadakan Kantor WARP meeting secara rutin setiap bulan untuk menyediakan platform diskusi antar pemimpin agama dunia.

Berikut rangkuman diskusi di Kantor WARP Meeting yang mengangkat topik  “Apakah Pandangan Kitab Suci Setiap Agama Tentang Akhir Zaman? ”

Menurut pandangan Muhammad Galib Mattola, salah satu bagian penting alam ajaran Islam, adalah ajaran tentang akhir zaman. Dalam pandangan Islam, kehidupan di bumi bersifat sementara. Jagad raya ini akan mengalami kehancuran total dan akan ada kehidupan baru yang berbeda sama sekali dengan kehidupan dunia sekarang.

“Kehidupan baru nanti, ditentukan oleh kehidupan setiap pribadi dalam kehidupan di bumi sekarang ini. Karena itu, Islam mengajarkan agar setiap pribadi menyiapkan kebaikan agar hidup bahagia untuk kehidupan baru setelah akhir zaman,” katanya.

Menurut padangan Made Suartana,  Perjanjian Baru menginformasikan ke kita tanda-tanda akhir zaman serta tempat perlindungan. Inilah yang harus kita pahami, kemana kita harus pergi untuk mendapat keselamatan, sehingga terhindar dari bencana dan menerima keselamatan.

Ketika muncul tanda gempa bumi terjadi, kita langsung bergerak ke tempat aman supaya tidak terluka & menyelamatkan diri. Bagaimanapun juga, mereka yang mengabaikan terhadap tanda peringatan ini bisa menjadi korban. Persis seperti itu, kita harus temukan apa yang dituliskan di Alkitab tentang tanda-tanda akhir zaman.

Phra Sithawatchamethi mengutip kisah di Dhamapada 202, menurutnya tidak ada api yang seperti nafsu, tidak ada kejahatan yang seperti kebencian, tidak ada penderitaan yang seperti lima agregat. Tidak ada kebahagiaan yang lebih tinggi daripada Nirwana.

“Natti Santiparam Sukham. Tidak ada kebahagiaan lebih tinggi dari kedamaian Nirwana.” Perdamaian adalah tujuan akhir dalam agama Buddha. Itu adalah tidak ada penderitaan sama sekali.

Tentang WARP

Karena 80% peperangan disebabkan oleh konflik agama, konflik agama selalu dianggap sebagai masalah yang harus diselesaikan. Dalam situasi ini, upaya pembangunan perdamaian dari Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), sebuah LSM yang berafiliasi dengan UN ECOSOC, menarik perhatian kita.

HWPL membangun dan menjalankan kantor WARP (Aliansi Perdamaian Beragama Dunia) di 129 negara untuk mewujudkan keharmonisan antar agama. Mereka juga mengadakan ‘Kamp Perdamaian Keagamaan’, sebuah kamp yang membantu memahami agama lain dan membawa perdamaian yang harmonis antar agama (dan ini untuk semua orang; semua warga negara dapat berpartisipasi meskipun mereka tidak beragama).

Kegiatan tersebut digambarkan sebagai upaya mempersatukan seluruh masyarakat sekaligus mengatasi sekat-sekat agama, suku, dan bangsa.

Gerakan HWPL untuk menghadirkan perdamaian beragama dimulai pada tahun 2014. Salah satu proyek besar kantor WARP HWPL adalah mengadakan forum perbandingan kitab suci agama. Umat beragama dari berbagai agama membandingkan kitab suci mereka untuk mengetahui mana yang paling dapat dipercaya. Bahkan saat ini, forum tersebut sering diadakan di seluruh dunia di kantor WARP di 129 negara.

Ketua HWPL Man Hee Lee bertanya, “Semua agama berjanji di hadapan Tuhan dan semua orang di dunia, namun, bagaimana Tuhan bisa datang kepada kita ketika ada terlalu banyak doktrin palsu?” Kemudian beliau menjelaskan tentang forum perbandingan kitab suci agama,

“Semua makhluk berkeluh kesah dan menantikan dunia. Kita harus menemukan apakah ada nubuatan dan penggenapannya dalam kitab suci masing-masing. Ini adalah membandingkan kitab suci agama.”

Ketua Lee juga mengatakan, “Tahukah Anda siapa yang menciptakan dunia, siapa Tuhan, di mana Tuhan, mengapa Tuhan tidak datang kepada kita, dan mengapa kita harus mencari Tuhan? Jika kita tidak tahu, kita harus belajar.”

Demikian pula, kantor HWPL WARP membandingkan kitab suci untuk menemukan mana yang paling jelas menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Kantor WARP serikat kontinental mengadakan forum untuk membandingkan kitab suci dari berbagai agama dengan agenda seperti “Apa metode untuk menghilangkan kejahatan dalam kitab suci? (tema forum pertama)”, “Awal dan Asal Mula Segala Sesuatu (forum kedua)”, dan “Tentang Tuhan.”

Pejabat HWPL mengatakan bahwa “Ada banyak agama di dunia dan konflik agama terus terjadi. Banyak pemimpin agama yang menyayangkan kenyataan ini dan berupaya menjadi satu kesatuan dalam mewujudkan perdamaian dunia melalui perbincangan. (…)

Forum WARP Office akan menjadi alat penentu zaman untuk menyebarkan budaya yang mendorong semua orang di dunia untuk mencari kebenaran dan berpikir tentang nilai-nilai penting kehidupan.”

rel

Bagikan:

Iklan