(Lipsus) Dibawah Kepemimpinan Aditya Mufti Ariffin dan Wartono, Kota Banjarbaru Makin Maju dan Berkembang
BANJARBARU – Kota Banjarbaru berusia ke-25, Pembangunan yang dilakukan di masa kepemimpinan Wali Kota, Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Wali Kota, Wartono. Berkembang dengan pesat baik dari segi infrastruktur maupun tata kotanya.
Pertama, pemerintahan Aditya-Wartono menata kawasan Jalan Panglima Batur yang dipercantik dengan trotoar, baik dari sisi barat Balai Kota hingga sisi timur menuju Kincir Angin Comet. Trotoar di ruas Jalan Panglima Batur ini dikerjakan secara bertahap di tahun 2022 dan 2023.
Masih di tahun 2022, pemerintahan Aditya-Wartono juga membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang diberi nama JPO Banjarbaru 2. Berlokasi di Jalan A. Yani Kilometer 33, JPO ini menghubungkan sisi Jalan Putri Junjung Buih dengan Jalan Pangeran Suryanata menuju SMP Negeri 1 Banjarbaru.
Beranjak ke tahun 2023, pemerintahan Aditya-Wartono membangun embung di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka. Proyek bernilai Rp3,9 miliar ini pun diklaim berhasil menanggulangi banjir di Banjarbaru, khususnya di Kecamatan Cempaka.
Bukan hanya dari segi infrastruktur, Pemko Banjarbaru di bawah kepemimpinan Aditya-Wartono juga membangun sejumlah ikon kota. Dimulai dari menghidupkan kembali ikon kincir angin Comet di Jalan Wijaya Kusuma pada tahun 2021 silam.
Disusul pembangunan Tugu Nol Kilometer Banjarbaru, yang kini menjadi ikon dari Ibu Kota Kalimantan Selatan (Kalsel). Berdiri di atas tanah seluas 327 meter persegi, terdapat ornamen yang menggambarkan perjalanan Banjarbaru, serta replika daun Bangkal. Selain itu, pintu lorong waktu menggambarkan sejarah perjalanan Banjarbaru juga terdapat di tugu ini.
“Tugu Nol Kilometer ini tarikan dari Banjarbaru dan menjadi titik sejarah Banjarbaru berdiri,” ujar Aditya.
Ia menuturkan, Tugu Nol Kilometer ini memiliki ornamen yang menggambarkan sejarah Banjarbaru diharkan menjadi pengingat untuk generasi muda Banjarbaru. Karena Banjarbaru bukan hanya sebagai tempat tinggal, namun sejarah perjalannya harus diketahui. “Serta bentuk terima kasih atas jasa pada pendiri, sehingga Banjarbaru bisa seperti hari ini,” bebernya. (advertorial)