infobanua.co.id
Beranda Jawa Timur Selama Pladu/Flushing Warga Dilarang Mencari Ikan Dialiran Sungai Brantas

Selama Pladu/Flushing Warga Dilarang Mencari Ikan Dialiran Sungai Brantas

Bendung Serut Lodoyo.

Blitar, infobanua.co.id – Perum Jasa Tirta (PJT) I akan menguras atau flushing, dan warga sekitar biasa menyebutnya pladu, Bendungan Jegu Wlingi dan Bendung Serut Lodoyo, Kabupaten Blitar pada hari Senin 20-05 hingga Jum’at 24-05-2024.

Dampak dari flushing atau pladu permukaan air Sungai Brantas akan lebih tinggi dari pada biasanya, dan arusnya-pun lebih deras.

Selama kegiatan flushing, warga dihimbau menjauhi aliran Sungai Brantas, khususnya diwilayah hulu mulai dari Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk.

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, mengatakan pihaknya minta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama kegiatan flushing berlangsung.

“Kami berharap agar masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran Sungai Brantas,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, Sabtu 18-05-2024.

Menurut Milfan, kegiatan flushing sempat tertunda. Semula, flushing akan dilaksanakan pada Senin 13 hingga Jum’at 17 Mei 2024.

Tapi terjadi perubahan jadual karena daerah irigasi Lodagung yang sampai saat ini masih membutuhkan air.

“Sehingga kegiatan flushing akan kami lakukan pada Senin tanggal 20 hingga Jum’at 24 Mei 2024,” jlentrehnya.

Lebih dalam Milfan menuturkan, kegiatan flushing tersebut sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan PP nomor 46 tahun 2010 pasal 4 ayat 2 huruf g bahwa kegiatan flushing sebagai upaya pemeliharaan sungai.

Secara spesifik, kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Jegu Wlingi dan Bendung Serut Lodoyo dari sedimentasi.

“Termasuk manfaat untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Milfan menambahkan, Bendungan Jegu Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo-Tulungagung Timur seluas 13 ribu hektar.

Bagi Bendungan Jegu Wlingi, kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Ir.Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

Bendungan Jegu Wlingi memiliki peranan penting, antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir dari Gunung Kelud.

Selain itu, manfaat dan tujuan lain flushing adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Jegu Wlingi.

Sedang untuk Bendung Serut Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW.

Bendung Serut Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi.

Bendung Serut Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

Untuk itu, pihaknya berharap agar pelaksanaan flushing Bendungan Jegu Wlingi dan Bendung Serut Lodoyo dapat berjalan lancar dan optimal.

“Untuk itu kami membutuhkan kerjasama masyarakat agar dapat berjalan aman dan lancar. Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama mengawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo ini agar dapat berjalan dengan baik, lancar tanpa insiden,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan