Pemkab PPU Identifikasi 3 Titik Rawan Banjir Rob
PENAJAM, — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan pemetaan banjir rob dan mengidentifikasi tiga titik rawan bencana rob di wilayah pesisir.
Diketahui, Enam Rukun Tetangga (RT) yang paling rentan terdampak banjir rob teridentifikasi, yaitu RT 3 dan 4 di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
Selanjutnya, RT 2 dan 3 yang terletak di Kelurahan Saloloang, serta RT 1 dan 5 di Kelurahan Pejala, kawasan pesisir di Kecamatan Penajam, juga terancam terkena dampak banjir rob.
Analisis Kebencanaan Ahli Muda BPBD PPU, Muhammad, mengatakan bahwa, Warga dari enam RT di kawasan pesisir tersebut dihimbau untuk tetap waspada, mengingat banjir rob bisa terjadi kapan saja, tergantung pada perubahan kondisi cuaca di PPU.
“Banjir rob dipicu akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan pesisir,” kata Muhammad, Jumat, (15/11/2024).
Dengan seringnya hujan deras melanda wilayah PPU, volume air laut meningkat dan merembes ke daratan, bahkan meluap hingga memasuki permukiman warga.
“Beberapa faktor lainnya yang turut memicu banjir rob adalah fenomena pasang surut air laut, yang menyebabkan penurunan permukaan tanah, sehingga volume air semakin meningkat,” jelasnya.
Dikatakannya, setiap tahun, volume air laut terus meningkat akibat pemanasan global, yang menyebabkan lapisan es di Kutub Utara mencair. Hal ini pun mulai dirasakan langsung oleh masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir PPU.
“Walaupun pohon mangrove telah ditanam di pesisir PPU sebagai pelindung alami dari gelombang laut, masyarakat tetap perlu waspada. Fenomena ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi mereka yang terdampak,” ujar Muhammad.
BPBD PPU saat ini tengah giat melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana alam, seperti mengeluarkan peringatan dini, melakukan normalisasi saluran air, dan berbagai upaya lainnya.