Cabup Nunukan Basri Diberi Gelar Bapak Pembangunan oleh Warga Krayan
Dalam kegiatan sosialisasi politiknya, calon Bupati Nunukan, H. Basri, mendapatkan sambutan meriah berupa tarian tradisional yang dibawakan oleh putri-putri cantik dari komunitas anak Toraja. Acara ini menjadi momen penting untuk menyampaikan visi, misi, dan kritik terhadap kondisi pemerintahan saat ini.
Kritik Terhadap Pemerintahan Saat Ini
H. Basri menyoroti berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Nunukan, terutama terkait distribusi bantuan yang dinilai tidak adil. Ia mencontohkan program bantuan sapi yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat kecil, tetapi malah diberikan kepada kelompok yang dikelola oleh keluarga Kepala Dinas Pekerjaan Umum.
“Apakah pantas bantuan seperti itu diberikan kepada pejabat dan keluarganya? Bukankah bantuan itu seharusnya untuk rakyat kecil?” tegas H. Basri. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang hanya mementingkan keluarganya, seperti yang terjadi selama dua periode terakhir.
Keunggulan Pasangan Nomor 2
H. Basri mengungkapkan bahwa selama menjabat sebagai Bupati Nunukan pada 2011–2016, ia tidak pernah memberikan keistimewaan kepada keluarganya, baik dalam pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun jabatan pemerintahan. Sebaliknya, ia fokus pada pembangunan infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Salah satu program andalannya adalah pembangunan jalan baru yang menghubungkan Kota Longbawa, Krayan Induk, dengan Krayan Selatan. Jalan yang sebelumnya dapat ditempuh hanya dalam waktu satu jam kini rusak parah, sehingga perjalanan memakan waktu hingga tujuh jam. Hal ini dinilai sebagai bukti kurangnya perhatian pemerintahan saat ini terhadap daerah pedalaman.
Program Prioritas Basri-Hanafiah
Pasangan H. Basri dan Hanafiah menawarkan sejumlah program unggulan yang fokus pada kebutuhan masyarakat, di antaranya:
- Pendidikan:
- Pakaian sekolah gratis untuk siswa TK, SD, dan SMP.
- Beasiswa bagi putra-putri Nunukan untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, termasuk mencetak 40 dokter setiap tahun.
- Kesehatan:
- Peningkatan jumlah dokter di Nunukan, dengan prioritas anak daerah untuk menjadi dokter, khususnya dokter spesialis.
- Infrastruktur:
- Perbaikan jalan di wilayah padat penduduk seperti Kampung Tator, yang selama ini terabaikan, meskipun menjadi salah satu penghasil sayur-mayur utama.
Ajakan untuk Memilih Pemimpin yang Tepat
Dalam orasinya, H. Basri menekankan bahwa Nunukan membutuhkan pemimpin yang siap bekerja, tegas, dan merakyat. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang hanya mencoba-coba atau sekadar menjadikan Nunukan sebagai tempat belajar.
“Nunukan butuh pemimpin yang berpengalaman, tidak memandang suku, ras, maupun agama. Kita memerlukan perubahan nyata,” tegas Ladullah, anggota DPRD Kaltara sekaligus Ketua Tim Sukses Basri-Hanafiah.
Ladullah juga mengajak masyarakat untuk mendukung program-program pasangan nomor 2 yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur yang adil dan merata.