Anak SD Tergelitik Tawa Ditanya Petugas, Kenapa Tak Memakai Masker
RANTAU,- Seorang remaja di Tapin tergelitik dengan ekspresi tawa cengengesan saat terjebak masuk dalam operasi yustisi protokol kesehatan, karena tak mengenakan masker. Sedikit rasa takut dan gagap menghadapi interogasi dan menjawab lontaran pertanyaan dari petugas gabungan yang rutin razia masker akhir-akhir ini.
Kenapa tak mengenakan masker ? Tanya petugas Tim Gabungan Prokes Covid-19. “Hehehe, Kada Beisian Pak (Red.Tidak Punya),”jawabnya.
Selanjutnya, kamu dikenakan sanksi sosial karena tak mentaati peraturan protokol kesehatan untuk bernyanyi atau Push Up. “Bisa bernyanyi tak? atau nyanyi Dangdutan, tanya petugas. Dijawabnya sambil tersenyum, “tak bisa juga pak,”katanya.
Kamu kan sekolah ! hentak petugas dengan intonasi nada tegas. “Saya hanya tamatan SD pak, hari-hari aktifitas ke sawah aja untuk bertani,”katanya ke petugas.
Mendengar itu, langsung petugas Sumantri, Wakil Ketua Orari Lokal Tapin yang saat itu sedang bertugas menjabat Perwira Pengendali Di Posko Gabungan Operasi Yustisi Tapin RTH Kabupaten Tapin memberikan pemahaman dan penjelasan lebih detail lagi kepada mereka untuk selalu mengenakan masker saat keluar rumah ditengah kondisi Covid-19 ini. “Biar tamatan SD tetap pakai masker dan pakai helm, kan terlihat keren juga dan aman dari bahaya Covid-19,”katanya memberikan solusi pada remaja ini.
Setelah ini kamu pakai masker dan jangan sampai ketangkap lagi dengan kesalahan yang sama. “Kalau ketangkap lagi tidak mengenakan masker, KTP mu disita petugas.,”kata Sumantri.
“Terima kasih pak,”kata remaja tadi mengakhiri pembicaraannya dengan petugas.
Tim Gabungan Operasi Yustisi Protokol Kesehatan Tapin terdiri dari anggota TNI-Polri memberikan sanksi sosial berupa teguran kepada mereka yang tak mentaati protokol kesehatan. Selain itu juga memberikan pemahaman berarti bagi mereka terutama warganya yang tak mentaati protokol kesehatan.
Reporter Nasrullah