Polres Blitar Berhasil Amankan Bandar Pil Dobel L

Blitar, Infobanua.co.id –  Polres Blitar berhasil mengamankan seorang bandar pil dobel L, YD (45), warga Dusun Tegalrejo RT.03 RW.13, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, beserta barang buktinya berupa 17.375 butir pil dobel L.

Baca Juga:

Oknum P3K Nakal Dipecat Sebelum Berakhir Kontraknya

Kapolres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela, mengatakan bahwa, YD menjual pil dobel L dengan sistem ranjau. Pil dobel L yang dijual dikemas dalam berbagai ukuran. Mulai dari paketan berisi lima butir, 10 butir, sampai 20 butir, tergantung permintaan bandar di bawahnya.

Baca Juga:

PKL Aloon-aloon Kanigoro Ditata Biar tak Semrawut

“Yang paling atas adalah YD. Dia menjual kepada bandar di bawahnya dengan diranjau,” kata Kapolres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela, Selasa, 16-03-2021.

Baca Juga:

Arema, RANS dan Deltras Ajukan Permohonan Stadion Soeprijadi jadi Homebase

Menurut Leonard, bahwa selain YD, Satuan Reserse Narkoba Polres Blitar juga berhasil menangkap sejumlah orang yang menjadi pelaku pengedaran pil dobel L. Beberapa di antaranya merupakan bandar di bawah YD tersebut.

Baca Juga:

Pos Penjaga Perlintasan KA Mulai di Bangun

Mereka di antaranya FCW (24) warga Kecamatan Kademangan, dengan barang bukti 1.000 butir pil dobel L, kemudian HS (20) warga Kecamatan Sutojayan dengan barang bukti 72 butir pil dobel L.

Baca Juga:

Terbongkarnya Penampungan Calon PMI, Terdapat Anak

DE (18) warga Kecamatan Sutojayan dengan sitaan berupa uang penjualan pil dobel L sebesar Rp 40.ribu, SUS (23) warga Kecamatan Wonotirto dengan barang bukti 16 butir dobel L.

Baca Juga:

Penampungan Calon PMI Berkedok Rumah Kost.

Selanjutnya AN alias Sadak (42) warga Kecamatan Wonotirto dengan barang bukti 1.308 pil dobel L. Polisi juga mengamankan WP (21) warga Kepanjen Kidul, Kota Blitar dengan barang bukti 209 butir pil dobel L dan IC warga Kecamatan Wlingi dengan barang bukti 905 butir dobel L.

Baca Juga:

Hingga Bulan Juni Puluhan PMI Meninggal di Luar Negeri

“Untuk menarik pelanggan, mereka membungkus pil dobel L dalam kemasan ekonomis, dibungkus kertas aluminium foil yang dijual minimal lima butir per paket. Satu paket dijual Rp10 ribu,” jlentrehnya.

Baca Juga:

Gelembung Nano Hydrogen RAHO Club dan IMI, Dobrak Dunia Kesehatan.

Selanjutnya Leonard menjelaskan bahwa, mereka dijerat dengan Pasal 196 dan 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun penjara. (Eko.B) 

Baca Juga:

Gegara Merusak Tanaman, Ketua RT Desa Soso Blitar Bacok Bapak dan Anak

Baca Juga:

Puluhan Unit Kendaraan Dinas Pemkot Blitar Akan Dilelang