Pemkot Blitar Gelar Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi Penanganan covid-19
Blitar, Infobanua.co.id – Sejak awal tahun 2021 jumlah kasus kematian akibat Corona Virus Disease-2019 atau covid-19 di Kota Blitar meningkat.
Sampai dengan hari ini jumlah komulatif pasien covid-19 meninggal sebanyak 119 orang.
Dari jumlah tersebut, 36 orang pasien covid-19 meninggal pada periode bulan Juni hingga Desember 2020.
Sedangkan pada periode bulan Januari sampai dengan tanggal 12 Juni 2021 terdapat 83 orang pasien covid-19 meninggal.
Untuk itu Pemeritah Kota Blitar menggelar rapat koordinasi analisa dan evaluasi penanganan covid-19, dipimpin langsung oleh Walikota Blitar, Santoso, di Ruang Sasana Praja, Kantor Walikota Blitar, jalan Merdeka, Senin 14 Januari 2021.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar, dr.Ramiaji, mengatakan bahwa, penyumbang tingginya angka kematian pasien covid-19, yakni pasien dengan komorbid atau memiliki penyakit penyerta.
Pasien covid-19 yang meninggal paling banyak memiliki penyakit penyerta hipertensi dan diabetes.
“Tapi bukan berarti pasien yang tidak komorbid aman. Pasien yang tidak komorbid-pun juga ada yang meninggal, namun penyumbang angka kematian paling banyak adalah pasien komorbid,” kata Direktur RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, dr.Ramiaji, usai mengikuti rapat evaluasi penanganan covid-19 bersama Wali Kota Blitar.
Menurut Ramiaji, bahwa dengan meningkatnya angka kematian, RSUD Mardi Waluyo akan menambah ruang isolasi ICU untuk perawatan pasien covid-19.
“Diawal pandemi, RSUD Mardi waluyo telah menyiapkan ruang isolasi dengan kapasitas 84 bed,” jlentrehnya.
Lebih dalam Ramiaji menerangkan jika jumlah kapasitas bed di ruang isolasi sempat berkurang menjadi 63 bed saat kasus covid-19 di Kota Blitar mulai menurun.
“Sekarang akan kami kembalikan seperti semula yaitu 84 bed dan menambah ruang isolasi ICU dengan fasilitas yang sudah ada,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Blitar, Santoso, mengatakan bahwa, dari hasil evaluasi, secara prinsip perkembangan kasus covid-19 di Kota Blitar telah mengalami penurunan.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian pasien covid-19 baik di Rumah Isolasi maupun di Rumah Sakit Rujukan covid-19 dan Rumah Sakit Darurat di Kota Blitar sangat rendah.
“Sekarang ruang isolasi di Rumah Sakit banyak yang kosong,” kata Walikota Blitar Santoso.
Menurut Santoso, bahwa pelaksanaan PPKM berskala Mikro juga berdampak positif terhadap perkembangan kasus covid-19 di tingkat RT.
Saat ini dari jumlah 651 RT di Kota Blitar, sekitar 97,37 porsen masuk Zona Hijau dan sisanya masih di Zona Kuning penyebaran covid-19.
“Jika kita lihat data riil seharusnya Kota Blitar sudah masuk pada Zona Kuning, tapi sampai sekarang masih bertahan di Zona Orange,” terangnya.
Selanjutnya Santoso menghimbau kepada warga masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 secara benar dan ketat.
“Warga Masyarakat harus tetap disiplin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas,” pungkasnya.
Untuk diketahui jika data dari Dinas Kesehatan Kota Blitar menyebutkan, bahwa jumlah komulatif pasien covid-19 di Kota Blitar mencapai 2.684 orang per Senin 14 Juni 2021.
Sedang jumlah komulatif pasien sembuh sebanyak 2.558 orang dan pasien meninggal sebanyak 199 orang.
Dan pasien yang masih menjalani perawatan saat ini ada tujuh orang. (Eko.B).