Siswi Lakukan PKL Malah Dilecehkan Oknum Pemilik Perusahaan.
Cianjur, infobanua.co.id – Sejumlah siswi SMK salah satu sekolah di Kabupaten Cianjur yang tengah melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di sebuah perusahaan di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mendapat perlakuan tak wajar dari pemilik perusahaan.
Baca Juga:
Pasalnya para siswi itu diminta membuka kerudung dan bajunya oleh pemilik perusahaan tersebut.
Baca Juga:
Bunga (nama samaran) salah seorang siswi di SMK mengatakan, kejadian tak mengenakan itu terjadi saat ia dan temannya di-interview di perusahaan tersebut sekitar bulan Juli 2021.
Baca Juga:
Ia bercerita, satu per satu siswi yang hendak prakerin dipanggil oleh H selaku pemilik di perusahaan tersebut.
Baca Juga:
“Waktu interview itu masuk ke dalam ruangan satu-satu, disuruh buka baju buka kerudung. Saya nurut karena saya sudah merasa tertekan dan takut tidak ada tempat PKL (prakerin) lagi,”katanya, Senin (18/07/2021).
Baca Juga:
Setelah interview, si pemilik perusahaan itu kemudian meminta agar Bunga tidak menceritakan kepada siapa pun tentang hal tersebut.
Baca Juga:
“Pas pertanyaan terakhir dari pelaku bilang jangan dibilang-bilang sama siapa-siapa, cukup aa sama kamu gitu yang tau,” tambahnya sembari mencontohkan.
Baca Juga:
Ia mengaku tak nyaman setelah kejadiaan itu dan selalu terbayang apa yang dilakukan sang pemilik perusahaan. Menurutnya, teman prakerin yang lain pun merasakan hal yang sama.
Baca Juga:
“Waktu beberapa hari PKL kita udah gak nyaman sama dia, pengen keluar. Dari sekolah lain juga ada yang sudah pindah tapi bingung mau cari dimana lagi,”ucapnya.
Baca Juga:
Akhirnya, Bunga pun membuka suara tentang apa yang terjadi. Pihak sekolah pun menarik siswinya yang prakerin di sana.
Baca Juga:
“Setelah PKL kurang lebih satu bulan. Sebelumnya kita juga sudah merasakan tidak nyaman, akhirnya kita bicarakan masalah itu ke wali kelas. Besoknya pihak sekolah langsung datang ke tempat PKL mencabut dan dipindahkan PKL-nya,” ujarnya.
Baca Juga:
“Jangan sampe apapun diikutin”
Sementara itu H selaku pemilik perusahaan menjelaskan alasannya melakukan interview seperti itu. Ia berdalih mengingatkan para siswi.
Baca Juga:
“Jadi intinya apapun siap, yakin siap? Ngelakuin apa aja coba buka kerudung, nah kata-kata itu sih. Pas diiniin ya ujung-ujungnya saya ngingetin pokonya nanti kalah udah keluar sekolah harus bener-bener konsen dengan pertanyaan kaya gitu. Jangan sampe apapun diikutin,” tuturnya.
Baca Juga:
H mengaku melakukan hal itu tujuannya untuk mengingatkan jangan sampai apapun yang disuruh gampang dilakukan. Namun ia pun mengakui kesalahannya.
Baca Juga:
“Cuma salahnya saya kenapa, gak ibaratnya kalo mau buka kerudung atau buka baju yaudah stop gitu. Kenapa gak pas mau buka saya stop gitu. Jadi ngeliat orangnya gitu bener-bener nurut apa ngga. Tapi ujung-ujungnya saya ngingetin juga yang tadi itu. Ke depannya suatu saat nanti kerja kalau ada yang nyuruh gitu di luar yang berkaitan dengan kerjaan jangan diikutin,” terangnya.
Baca Juga:
Kejadian tersebut akhirnya sampai di telinga pihak sekolah yang menitipkan siswinya prakerin di sana. H pun mengaku mendapat teguran dari pihak sekolah yang membawa kembali para siswinya
Baca Juga:
Beberapa waktu lalu, perwakilan salah satu sekolah pun datang ke tempat percetakan tersebut untuk menarik kembali siswanya dan menegur H.
Baca Juga:
“Dari pihak sekolah juga datang narik siswa juga. Kalau dipindahin atau gimananya saya kurang tau jadi yang PKL udah gitu dicabut. Pihak sekolah tahu kejadian ini makanya dicabut. Jelas saya kena teguran,”tandasnya.
Baca Juga:
(AB/Byu).
Baca Juga:
Baca Juga:
Artikel Terkait
