Tahun 2021 Ratusan Penderita TBC di Kab.Blitar, 25 Orang Meninggal
Blitar, Infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, menginformasikan jika sepanjang tahun 2021 lalu, ada sebanyak 414 warganya yang menderita Tuberkulosis (TBC). Dan 25 orang di antaranya meningal.
Hal ini dimungkinkan masih banyak lagi, sebab masih banyak warga masyarakat yang tidak memeriksakan diri.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi mengatakan, tingginya kasus TBC tersebut karena warga masayarakat mengabaikan keluhan seperti batuk dan sesak nafas.
Ironisnya penderita yang meninggal rata-rata adalah pasien yang masih berusia produktif.
“Data di Dinas Kesehatan ada 414 kasus. Dari jumlah kasus itu, 25 orang di antaranya dinyatakan meninggal,” Kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Selasa 25-01-2022.
Menurut Eko, untuk mencegah resiko fatal akibat TBC, pihaknya minta agar warga masyarakat yang merasakan gejala, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Salah satu gejala yang biasanya muncul adalah batuk lebih dari dua minggu.
“Lebih baik segera diperiksa apakah betul TBC atau tidak,” jlentrehnya.
Lebih dalam Eko menuturkan, di Kabupaten Blitar, memiliki alat test TBC, yakni Test Cepat Molekuler (TCM).
Alat tersebut tersedia di empat fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Blitar. Di antaranya di RSUD Srengat, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Puskesmas Sutojayan dan Puskesmas Kesamben.
“Jadi sudah ada di sejumlah fasilitas kesehatan alat untuk mengetest TBC. Yaitu Test Cepat Molekuler (TCM). Ini ada di RSUD Srengat, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Puskesmas Sutojayan dan Puskesmas Kesamben,” ungkapnya.
Masih menurut Eko, dengan deteksi dini, TBC bisa lebih mudah dan lebih cepat untuk disembuhkan.
“Hal ini terbukti dengan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi pada penderita yang rutin dan disiplin melakukan pengobatan,” pungkasnya. (Eko.B).