infobanua.co.id
Beranda HULU SUNGAI UTARA Distan Bantah 200 Ekor Bebek Peking Positif Terjangkit Flu Burung di HSU

Distan Bantah 200 Ekor Bebek Peking Positif Terjangkit Flu Burung di HSU

Dinas Pertanian (Distan) HSU melalui bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus flu burung H5N1.

AMUNTAI, infobanua.co.id Mengantisipasi penyebaran virus flu burung semakin luas di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Dinas Pertanian (Distan) HSU melalui bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus flu burung H5N1.

Diketahui berdasarkan hasil sampel terakhir dari bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian HSU (14/2/2023) dibeberapa tempat di HSU, melewati uji sampel 10 dari 200 populasi bebek peking ditemukan sebanyak tujuh ekor positif flu burung oleh labolatorium Balai Veterineer Banjarbaru.

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet HSU, drh. I Gusti Putu Susila membantah adanya temuan positif virus flu burung di HSU mencapai 200 ekor.

“Itik (bebek) yang 200 positif flu burung itu tadi, itu sebenarnya dalam satu kandang populasinya 200 ekor. Kemudian dilaksanakan pengambilan sampel terhadap 10 ekor ternyata yang positif hanya 7 sampel, ucap Putu, Kamis (9/3/2023).

Menurutnya, beredarnya informasi tentang 200 ekor positif flu burung tersebut diluar sepengetahuan dan pendampingan bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian HSU.

“Diluar sepengetahuan kami ada pihak mengambil sampel dan langsung terkespos ke jakarta (media). Semoga kedepanya tidak terulang kembali,” tutur Gusti.

Sebagai langkah antisipatif, Ia menghimbau peternak dan pengepul unggas, agar melapor ke bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian HSU apabila ada unggas yang memiliki ciri suspek flu burung.

Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan menerapkan biosekuriti di peternakan seperti, penyemprotan kandang, mengisolasi hewan yang sakit dari hewan yang sehat serta membatasi akses antara peternak dan pengepul.

“Kita juga melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) menyamakan persepsi terkait dengan pengendalian penyakit yang diakibatkan oleh virus,” jelasnya.

Putu berharap kepada para peternak untuk lebih aktif melapor apabila ada temuan ternak mati yang tidak diketahui penyebabnya.

“Mengingat luas HSU yang begitu luas dengan tenaga yang terbatas jadi harapan kita laporan aktif para peternak ini masuk ke tempat kita (bidang Kesehatan Hewan) untuk kita tindaklanjuti,” pungkasnya.

Fai/IB

Bagikan:

Iklan